Moslemtoday.com : Aktivis muda Palestina yang ikonis, Ahed Tamimi mengatakan bahwa dia akan terus berjuang untuk kemerdekaan Palestina, meskipun harus siap dengan resiko akan di penjara kembali oleh militer Israel.
Ahed Tamimi telah menjadi simbol perlawanan Palestina dan bahkan disebut sebagai “Joan of Arc Palestina” (Busur Panah Palestina). Ahed Tamimi telah dibebaskan awal pekan ini setelah ditahan selama delapan bulan di penjara Israel.
“Saya harap tidak ada lagi yang mengalami seperti apa yang saya alami. Tapi saya senang saya berakhir di sini karena kepercayaan saya. Dan saya sangat siap untuk pergi ke penjara 100 kali lagi jika itu untuk melayani negaraku,” ungkap Ahed Tamimi, seperti dilansir dari RT Arabic, Kamis, (2/8/2018).
Ahed Tamimi berasal dari keluarga Aktivis Kebebasan Palestina. Pada bulan Desember 2017 lalu dia ditangkap setelah mendorong, menendang, dan menampar dua tentara Israel yang menyerbu desa asalnya, desa Nabi Saleh di Tepi Barat. Ibunya, Nariman, dan sepupu berusia 20 tahun, Nour juga terlibat dalam konfrontasi tersebut. Mereka bertiga kemudian ditangkap. Sebuah video tentang insiden itu kemudian menjadi viral ke seluruh dunia.
“Saya tahu mereka bisa menangkap saya. Ini adalah praktik umum ketika kita hidup di bawah penindasan Israel,” kata Tamimi mengomentari insiden yang kemudian membuatnya dipenjara.
Pengadilan Militer Israel memvonis Ahed Tamimi bersalah atas serangan dan hasutan kekerasan. Penahanan dan pemenjaraannya dikecam oleh banyak organisasi hak asasi manusia internasional dan menyerukan pembebasannya.
Meskipun dipenjara, Ahed Tamimi tetap berkomitmen untuk perjuangan Palestina, dan berencana untuk menjadi pengacara suatu hari nanti. Misinya dalam hidup adalah untuk “stand up for my country” (membela negaraku),” tegas Tamimi. (DH/MTD)
Sumber : RT Arabic | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018) – Moslemtoday.com