Moslemtoday.com : Portal berita internasional, Al-Jazeera memperoleh peringkat ke-6 sebagai kantor berita terbaik dan terkuat di dunia menurut lembaga 4Internasional Media and Newspaper (4IMN).
Peringkat ini dirilis secara resmi di laman situs 4imn.com, yang juga merilis daftar 200 kantor berita terbaik di dunia versi 4imn.com. Kriteria yang dibuat lembaga ini dalam menilai peringkat situs terbaik tersebut adalah berdasarkan peringkat dalam google (Google Page Rank), Alexa Traffic Rank (Alexa Traffic Rank), Majestic “SEO” sub-jaringan dan Majestik “SEO” Trust Flo.
Yasser Abu Al-Hilali, selaku Direktur Al-Jazeera, menilai penobatan ini sebagai sebuah gelar prestisius bagi kantor berita yang dipimpinnya, hal ini menunjukkan integritas mereka sebagai portal berita Internasional dan menunjukkan kompetensi dan independensi media Arab yang menembus industri berita global.
Sementara itu, Muhammad Mukhtar Hebron, selaku pemimpin redaksi Aljazeera.net, menilai keberhasilan ini dapat dicapai karena komitmen dan usaha bersama para staf dan jurnalis Aljazeera dalam memproduksi berita. Karena penghargaan ini menjadi tantangan baru untuk lebih baik lagi mencapai peringkat puncak sebagai portal berita terbaik di dunia.
Al Jazeera (الجزيرة yang berarti “pulau” atau “jazirah”) adalah stasiun televisi berbahasa Arab dan Inggris yang berbasis di Doha,Qatar. Al Jazeera juga mengoperasikan beberapa saluran TV khusus lainnya, antara lain Al Jazeera English, Al Jazeera Sports, Al Jazeera Live, dan Al Jazeera Children’s Channel. Selain itu, Al Jazeera juga mengoperasikan situs web berita berbahasa Arab dan Inggris.
Al Jazeera merupakan satu-satunya stasiun TV yang independen secara politik di Timur Tengah. Saat ini Al Jazeera menyaingi BBC dalam skala jumlah pemirsa yang diperkirakan mencapai 50 juta pemirsa. Al Jazeera berawal dengan modal dari dana raja Qatar sejumlah 150 juta dolar Amerika, dan memulai siaran pada akhir 1996. Pada bulan April tahun tersebut, siaran BBC World dalam bahasa Arab mengalami masalah dengan pemerintah Arab Saudi, dan akhirnya harus menutup operasinya. Banyak mantan staf BBC yang kemudian bergabung dengan Al Jazeera.