Moslemtoday.com : Arab Saudi buka suara soal hubungannya dengan China dan Amerika Serikat yang dianggap ibarat hubungan ‘Cinta Segitiga”. Baru-baru ini, hubungan Saudi dengan China dan AS terus menjadi sorotan. AS dirasa mulai ‘disingkirkan’ oleh Saudi sementara di saat yang sama mulai mesra dengan China.
Menteri Investasi Saudi Khalid Al Falih menepis anggapan tersebut. Ia menegaskan bahwa Arab Saudi tidak memberikan prioritas lebih kepada China daripada negara lain dan bahwa negaranya tetap mempertahankan kemitraan strategis dengan China dan maupun dengan AS.
“Kami tidak menganggap hubungan kami dengan China sebagai sesuatu yang berbeda dengan hubungan kami dengan negara lain, misalnya Jepang, atau lainnya. Kami berharap dapat mengembangkan kemitraan ekonomi jangka panjang dengan semua [negara],” ujar Khalid Al Falih saat berbicara di Forum Ekonomi Qatar pada hari Selasa, 23 Mei 2023.
Al Falih menambahkan bahwa volume perdagangan Arab Saudi dengan China sama dengan gabungan AS dan UE dan bahwa hubungan perdagangan mereka jauh melampaui masalah yang terkait dengan energi.
Namun AS tetap menjadi “mitra investasi terbesar Arab Saudi dalam kerja sama strategis jangka panjang.”
Seperti diketahui, melalui mediasi China, Iran dan Arab Saudi sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik pada 10 Maret 2023 lalu. Hubungan kedua negara terputus pada 2016 setelah eksekusi Imam Syia’ah Sheikh Nimr Baqir Al-Nimr oleh Arab Saudi. ***
Sumber : Al Mayadeen | Weblink : https://english.almayadeen.net/news/politics/we-do-not-prioritize-china-over-us:-saudi-investment-ministe
Redaktur : Hermanto Deli | Indonesian Islamic News Agency (IINA)