Moslemtoday.com : Amerika Serikat telah mengatakan kepada negara-negara sekutunya untuk menghentikan semua impor minyak dari Iran. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pemberlakuan sanksi AS terhadap Iran dan memutus masuknya dana ke Iran.
Presiden AS Donald Trump mengatakan kebijakan tersebut untuk menghentikan Iran mengembangkan senjata nuklirnya. Pada Mei 2018 lalu, AS menyatakan keluar dari perjanjian JCOPA dan memberlakukan kembali sanksi ekonomi terhadap Iran yang sempat ditangguhkan oleh perjanjian tersebut.
“Ya, kami meminta sekutu kami untuk menghentikan impor minyak dari Iran. Kami akan mengisolasi aliran dana Iran dan menyoroti campur tangan Iran di seluruh wilayah ini,” ungkap Kementerian Luar Negeri AS, seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu, (27/6/2018).
Kementerian tersebut mengatakan bahwa delegasi AS akan melakukan kunjungan ke Timur Tengah pekan depan untuk mendesak produsen Teluk untuk memastikan pasokan minyak global tercukupi karena pasokan dari Iran akan dihentikan.
Kementerian Luar Negeri dan Keuangan Amerika Serikat memberikan tekanan kepada sekutunya di Eropa, Asia dan Timur Tengah untuk mengikuti sanksi tersebut yang bertujuan untuk menekan Iran menghentikan program nuklirnya.
Sementara itu, China, India yang merupakan importir terbesar minyak Iran, serta Turki dan Irak dilaporkan menolak desakan AS tersebut. China, pembeli minyak mentah terbesar dunia, mengimpor sekitar 655.000 barel per hari dari Iran pada kuartal pertama tahun ini, menurut data bea cukai resmi China, setara dengan lebih dari seperempat total ekspor Iran. (DH/MTD)
Sumber : Al Arabiya | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018) – Moslemtoday.com