Awas! Al-Quran Tidak Boleh Dijadikan Untuk Yang Ini

2617

AWAS! AL-QUR’AN TIDAK BOLEH DIJADIKAN UNTUK YANG INI

BISMILLAAH

Al-Qur’an Al-Karim adalah sebuah kitab (buku) suci berisi kumpulan wahyu Allah Subhanahu Wata’ala yang disampaikan dengan perantaraan Malaikat Jibril ‘alaihis salaam kepada penutup para nabi, yaitu Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam.

Pada zaman modern dan maju sekarang, kita melihat sejumlah fenomena sikap tak benar terhadap kesucian Al-Qur’an.

Sebelumnya, mari kita cermati beberapa ayat dari firman Allah ta’ala ini:

  1. Surat Al-Baqarah:2:

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (2)

“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”

  1. Surat Al-Kahfi:1-4:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا (1) قَيِّمًا لِيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِنْ لَدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا (2) مَاكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا (3) وَيُنْذِرَ الَّذِينَ قَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا (4)

“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) ini dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya;
Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal shaleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,
Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: “Allah mengambil seorang anak.”

  1. Surat Ath-Thaariq:13-14:

إِنَّهُ لَقَوْلٌ فَصْلٌ (13) وَمَا هُوَ بِالْهَزْلِ (14)

“Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar suatu perkataan pemisah (firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil). Dan sekali-kali bukanlah ia senda gurau.”

Maka, dengan demikian, beberapa perbuatan di bawah ini adalah tidak boleh dilakukan terhadap al-qur’an:

  1. Menjadikan rekaman suara Al-Qur’an sebagai nada dering (ringtone) telepon (hp).
  2. Menjadikan rekaman suara Al-Qur’an sebagai suara alarm (pemberitahu waktu).
  3. Menjadikan al-qur’an (dalam sembarang ukuran) sebagai perhiasan yang digantungkan di dalam tempat-tempat sembarangan, seperti di posisi sopir mobil.
  4. Menjadikan Al-Qur’an mini (yang tidak bisa dibaca normal) sebagai asessoris atau gantungan kunci.
  5. Menjadikan Al-Qur’an mini (yang tidak bisa dibaca normal) sebagai jimat, yang sebagian orang menamakan al-qur’an istambul.
  6. Menjadikan Al-Qur’an sebagai alat tenung. Seperti berpedoman kepada gerak atau diam al-qur’an yang digantung dengan benang, sebagai jawaban “ya” atau “tidak” bagi pertanyaan kita.
  7. Menjadikan isyarat ayat yang terbuka sebagai pedoman keputusan. Misal, membuka Al-Qur’an secara acak begitu saja, lalu nama surat atau makna ayat tempat letak tangan kita, dijadikan sebagai isyarat bagi solusi persoalan yang kita hadapi.
  8. Meletakkan Al-Qur’an di atas kain penutup jenazah yang dibaringkan sebelum penyelenggaraannya. Bagai pemberat.

Ini adalah diantara perbuatan yang tidak pantas terhadap Al-Qur’an yang mulia, sekalipun niat kita dalam melakukannya karena cinta kepadanya. WALLAAHU A’LAM

Pariaman, 18 Dzulhijjah 1437 H/20 September 2016 M
Oleh :
Buya Zulkifli Zakaria
Ketua Komisi Fatwa MUI Kota Pariaman

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Moslemtoday.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel

comments

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here