Moslemtoday.com : AS dan Taliban hari ini akan menandatangani perjanjian damai untuk mengakhiri perang di Afghanistan. Para diplomat dari Afghanistan, AS, India, Pakistan, dan negara-negara anggota PBB mulai berkumpul dengan para pemimpin Taliban di ibukota Qatar, Doha, Sabtu, (29/2/2020).
“Hampir 19 tahun yang lalu, pasukan Amerika dikirim ke Afghanistan untuk membasmi para teroris yang bertanggung jawab atas serangan 9/11. Ketika saya mencalonkan diri sebagai Presiden, saya berjanji kepada orang-orang Amerika untuk membawa pulang pasukan kami, dan berusaha untuk mengakhiri perang ini. Kami membuat kemajuan besar pada janji itu,” kata Trump, seperti dilansir dari Al Jazeera.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah tiba di ibukota Qatar akan menyaksikan penandatanganan itu. Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Mark Esper akan mengeluarkan Deklarasi Bersama dengan pemerintah Afghanistan di Kabul.
Kesepakatan damai itu datang setelah hampir 2 tahun negosiasi antara AS-Taliban yang dimediasi oleh Qatar.
Sementara itu, para pengamat menilai kesepakatan ini hanya sebuah pra-perjanjian. Para pengamat mengatakan tantangan nyata dalam membangun perdamaian abadi akan terletak pada pembicaraan internal antara Pemerintah Afghanistan yang didukung Barat dengan Taliban, sementara rinciannya masih belum jelas.
“Penting untuk dicatat bahwa perjanjian yang kemungkinan akan ditandatangani pada 29 Februari ini antara Taliban dan AS itu bukan perjanjian damai. Sebaliknya, ini adalah hasil dari fase awal dari proses perdamaian Afghanistan, yang diperlukan untuk membawa Taliban ke meja dialog dengan pemerintah Afghanistan,” ungkap Andrew Watkins, analis senior Afghanistan di International Crisis Group. (DH/MTD)
The stage is set and players are in town for another attempt at signing a historic agreement between US forces and the #Taliban.#Qatar has hosted dozens of meetings since 2013 but Peace remains elusive in #Afghanistan nearly two decades after US invasion.
The view from #Doha 1/n pic.twitter.com/ieKp70cNnu— Osama Bin Javaid (@osamabinjavaid) February 28, 2020
Sumber : Al Jazeera | Redaktur : Hermanto Deli

Klik : WA Grup & Telegram Channel
