Moslemtoday.com : Pemerintah Suriah mengungkapkan keyakinannya akan mendapatkan kemenangan yang besar karena tentara Suriah telah mengalami kemajuan dalam perang melawan terorisme. Rezim Damaskus selama ini kerap menggunakan kata teroris untuk menyebut kelompok pemberontak atau oposisi.
Dalam pertemuan tahunan pemimpin dunia di PBB, Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moualem mengatakan, tentara Suriah dan sekutunya telah menguasai wilayah utara Aleppo pada Sabtu kemarin. Tentara pemerintah pun telah memperketat pengepungan bagian timur Aleppo yang dikuasai pemberontak. Demikian seperti dikutip dari Reuters, Senin, (26/9/2016)
“Kami yakin akan mendapatkan kemenangan besar karena pasukan Suriah telah membuat langkah yang besar dalam perang melawan terorisme dengan dukungan dari teman-teman sejati rakyat Suriah, khususnya Federasi Suriah, Iran, dan ketahanan nasional Lebanon,” kata Moualem.
Sementara itu, kelompok oposisi Suriah berencana untuk melakukan pertemuan guna memutuskan apakah akan melanjutkan perundingan perdamaian yang dipimpin oleh PBB yang sempat terhenti. “Saya menyerukan kepada Amerika Serikat, dari sini di New York, untuk mengambil langkah-langkah mendesak tindakan militer, politik dan diplomatik untuk melindungi rakyat Suriah,” kata koordinator oposisi Suriah Riad Hijab.
Hijab mengatakan telah mengadakan pertemudan dengan arus utama oposisi politik Suriah, Komite Negosiasi Tertinggi (HNC) yang berbasis di Riyadh, dalam beberapa hari mendatang. Pertemuan itu dilakukan untuk mempertimbangkan masa depan proses politik, yang jelas digunakan oleh sekutu rezim Assad untuk mendapatkan keuntungan di lapangan.
Jilbab mengatakan hari Sabtu bahwa gencatan senjata parsial tidak akan lagi digunakan. “Saya tahu tidak ada Rencana B dan itulah sebabnya kami menuntut AS untuk melakukan sesuatu dan biarkan ada rencana B,” katanya. (SDN)
Sumber : Reuters | Link : http://www.reuters.com/article/us-mideast-crisis-syria-un-idUSKCN11U0HX?il=0