Moslemtoday.com : Demokrat dan PKS menilai kepala negara alias Presiden Jokowi lebih kerap meng-endorse capres tertentu. Oleh sebab itu, jika ingin mempersoalkan etik, maka Jokowi hendaknya turut ditegur oleh Bawaslu.
Namun Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, menyebut bahwa Jokowi tidak meng-endorse capres di tempat ibadah. Adapun pernyataan Bagja ini merujuk pada safari politik Anies di Aceh pada 2 Desember 2022 lalu yang dipermasalahkan karena masyarakat berkerumun di Masjid Baiturrahman, Aceh.
“Nggak di tempat ibadah, kan (Pak Jokowi). Kami hanya fokus di tempat ibadah,” kata Bagja di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu, 17 Desember 2022.
Bagja menyebut tindakan meng-endorse seseorang tidak menjadi soal. Asalkan, kata dia, tidak mengajak masyarakat memilih sosok tersebut. “Misal ada yang endorse seseorang ya tidak masalah, kan. Dia baik, tapi nggak boleh ngajak,” kata dia.
Bagja mengatakan bakal merumuskan aturan yang lebih rigid bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) ihwal sosialisasi partai maupun capres di luar jadwal Pemilu. Ia mengaku tidak ingin pesta demokrasi menjadi mencekam dengan meruaknya aturan di sana-sini.
“Kami akan tegas di situ. Tapi tetap akan ada sosialisasi. Ini fun. Jangan kemudian jadi agak spooky. Pemilu itu gembira, semua orang berhak melakukan sosialisasi,” ujarnya.
Sumber : Tempo.co