Dubes Saudi Blak-blakan Soal Hubungan Arab Saudi-Israel

3501

Moslemtoday.com : Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Sheikh Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi membeberkan berbagai hal tentang negerinya, mulai dari konflik Saudi vs Iran, Perang di Yaman, Krisis Diplomatik dengan Qatar, hingga isu miring tentang hubungan Arab Saudi-Israel.

Arab Saudi selalu berperan aktif di kawasan sejak lama. Terkait Iran, apa yang dilakukan negara itu sudah melewati batas. Iran selalu membuat kerusuhan dan kekacauan di berbagai tempat termasuk terhadap Mekah. Iran juga mencoba menancapkan cengkramannya dan membuat kekacauan di Bahrain. Iran pun ikut campur dalam perang di Yaman. Ada lebih dari 100 serangan rudal yang ditembakan pemberontak Houthi di Yaman yang jelas-jelas itu adalah produk dari Iran.

Meski Arab Saudi berupaya menahan diri agar tidak terlibat peperangan, tetap harus ada tindakan tegas yang dilakukan demi memutus kekacauan, permusuhan, dan konspirasi yang dilakukan oleh Iran. Karena itu Saudi harus ambil sikap tegas agar bisa membendung ancaman dan kekacauan yang dilakukan Iran di Timur Tengah.

Intervensi Saudi di Yaman dilakukan berdasarkan permintaan resmi dari pemerintah sah Yaman. Intervensi Saudi di Yaman juga melalui operasi militer koalisi yang terdiri dari 13 negara lain termasuk Amerika Serikat. Koalisi ini telah mendapat persetujuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelum melakukan operasi militer ke Yaman.

Tujuan koalisi ini adalah menyelamatkan Yaman dari cengkraman Iran melalui pemberontak Houthi. Saudi sebenarnya sama sekali tidak menginginkan perang. Tapi operasi koalisi ini dimaksudkan guna memutus rantai logistik yang digunakan Iran untuk mengirim pasokan bagi Houthi dan mantan presiden Ali Abdullah Saleh di Yaman.

Segala hal yang mengacam kedaulatan Saudi tentu pemerintah tidak bisa diam. Serangan rudal balistik yang belakangan terus digencarkan kelompok Houthi ke wilayah kami memicu pemerintah bertindak tegas demi menghalau ancaman yang membahayakan keamanan warga serta kedaulatan negara.

Saudi selalu berkoordinasi dengan dunia internasional seperti PBB terkait kebijakan kami di Yaman.

Operasi militer akan terus dilakukan Saudi sampai Houthi menyerahkan kekuasaan dan kendalinya kepada pemerintah sah Yaman. Saudi tidak berpikir untuk lari dari perang karena warga Yaman adalah termasuk keluarga kami. Ketika Yaman membutuhkan bantuan, kami akan membantu.

Bagaimana sebenarnya Arab Saudi menyikapi konflik Israel-Palestina dan apakah benar ada hubungan antara Arab Saudi dengan Israel?

Sikap Saudi sudah jelas terkait masalah Palestina. Apa yang diinginkan oleh rakyat Palestina maka Saudi akan mendukung. Saudi juga mendukung apa yang telah diputuskan PBB terkait hak hidup rukun dan damai di antara Palestina dan Israel yang tertuang dalam solusi dua negara.

Jika terdapat suatu penolakan dari Israel untuk melaksanakan ketentuan yang telah diputuskan oleh PBB, maka Saudi akan membela bangsa Palestina.

Hak untuk hidup damai adalah hak semua orang apapun agamanya tanpa terkecuali. Upaya damai tentu akan terus kami dukung dengan harapan dapat terciptanya perdamaian abadi di kawasan.

Solusi apa yang akan atau sudah ditawarkan Saudi untuk mengakhiri konflik Israel dan Palestina?

Solusi Saudi sudah disampaiakan sejak lama oleh Raja Abdullah bahwa tanah itu adalah sebagai imbalan terhadap perdamaian dan keamanan. Jika Palestina sudah bisa mendapatkan hak-hak mereka untuk bermukim di wilayahnya, maka akan tercipta perdamaian di Timur Tengah.
Jika negara-negara yang berbatasan dengan Israel seperti Mesir, Yordania, dan Palestina sudah mendapatkan hak atas wilayahnya, dengan sendirinya perdamaian di kawasan akan terwujud.

Saudi akan mendukung seluruh keinginan Palestina yang bisa membawa kemaslahatan bangsanya.

Langkah apa yang telah dilakukan Saudi untuk membujuk atau bahkan menghentikan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berkeras mempercepat relokasi kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem?

Jika Trump berkeras dengan keputusannya, dia berarti melawan keputusan PBB di mana Arab Saudi merupakan salah satu anggotanya. Arab Saudi akan terus berupaya menyampaikan pesan kepada AS bahwa keputusannya adalah keliru dan bisa merusak stabilitas keamanan di kawasan.

Penolakan terhadap keputusan AS tidak hanya dilakukan oleh Saudi, tapi juga PBB. Penolakan ini juga diangkat di rapat Majelis Umum PBB di mana mayoritas negara anggota menolak keputusan Trump. Selain karena status Yerusalem yang sensitif, keputusan Trump juga bisa mengganggu proses perdamaian yang sedang diupayakan Israel dan Palestina.

Selama ini Arab Saudi tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Bagaimana pemerintah menggambarkan interaksi dengan Tel Aviv?

Tidak ada hubungan antara Saudi dengan Israel. Tidak ada hubungan diplomatik, kekonsuleran, bahkan tidak ada interaksi antara kedua negara selama Israel tidak mewujudkan hak dan keamanan bagi bangsa Palestina.

Mungkinkah di masa depan Saudi mau menjalin hubungan resmi dengan Israel?

Jika hak seluruh bangsa Palestina telah dipenuhi, mungkin saja Saudi akan menjalin hubungan resmi [dengan Israel]. Tapi faktanya saat ini bangsa Palestina masih terjajah dan terintimidasi. Mereka dibunuh, diusir, dan terpenjara. Mereka tidak bisa hidup dan tinggal di Al Quds, mereka tidak bisa masuk Yerusalem. Itu faktanya yang saat ini masih kita lihat. (DH/MTD)

Sumber : CNN Indonesia | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018) – Moslemtoday.com

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Moslemtoday.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here