Moslemtoday.com : Hampir 400.000 warga sipil terjebak saat Rezim Assad dan sekutu-sekutunya membombardir wilayah Ghouta Timur dengan serangan udara dan artileri darat. Ghouta Timur yang merupakan basis pertahanan pasukan pejuang oposisi dan kelompok mujahidin Suriah, terletak di pinggiran timur kota Damaskus.
Pasukan rezim Assad dan sekutunya mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan untuk mengusir para kelompok pemberontak dan teroris yang selama lima tahun telah menguasai wilayah tersebut. Namun, serangan mematikan rezim Assad hanya menimbulkan korban jiwa pada warga sipil dan ratusan anak-anak dan wanita.
Apa yang terjadi?
- Blokade : Ghouta Timur telah diblokade oleh rezim Assad sejak sejak 2013, dan merupakan basis pertahanan pejuang oposisi Suriah.
- Warga sipil menderita kekurangan makanan dan obat-obatan dan menjadi malapetaka terparah dalam konflik perang Suriah.
- Sekjen PBB menyebut Ghouta Timur saat ini sebagai “Neraka di Muka Bumi”
- Zona eskalasi: Turki, Rusia dan Iran sepakat pada tahun 2017 bahwa wilayah Ghouta Timur sebagai “zona de-eskalasi”, di mana jet tempur Suriah dan Rusia dilarang terbang diatasnya, namun kesepakatan tersebut dilanggar rezim Assad dan sekutunya.
- Pengeboman tanpa henti: Pada hari Ahad, 19 Februari 2018, Rezim Assad dan sekutunya Rusia dan Iran meningkatkan serangan terhadap Ghouta Timur dengan pemboman tanpa henti yang menewaskan ratusan jiwa dalam beberapa hari.
Pemboman tersebut, yang menurut Amnesty International merupakan kejahatan perang, telah merusak atau menghancurkan enam rumah sakit dan pusat medis di seluruh kota. - Resolusi PBB: Pada hari Sabtu tanggal 25 Februari 2018, Dewan Keamanan PBB – termasuk Rusia – sepakat memilih sebuah resolusi yang menyerukan gencatan senjata selama 30 hari “tanpa penundaan”. Namun, Rezim Assad dan sekutunya tetap melanjutkan serangan di wilayah tersebut.
- Serangan darat: Ahad, 25 Februari 2018, pasukan rezim Assad meluncurkan serangan darat terbaru di perbatasan Ghouta Timur untuk memudahkan kekuatan darat mereka memasuki wilayah tersebut.
- Pasukan rezim Assad dilaporkan menggunakan peluru mortir, bom barel, gas klorin, dan amunisi bunker.
- Gas klorin: Tim penyelidik pertahanan sipil Suriah, yang juga dikenal sebagai “White Helmets”, mengatakan bahwa para korban di Ghouta Timur menunjukkan gejala terkenal serangan gas klorin beracun”.
Jumlah Korban hingga saat ini?
Pada 26 Februari 2018, total korban tewas dalam serangan tersebut berjumlah 700 warga sipil, dan diantaranya terdiri atas 185 anak, dan 109 wanita.
Mengapa Ghouta Timur?
- Ghouta Timur berjarak sekitar 10km ke arah timur dari kota Damaskus
- Begitu dekat dengan ibu kota Suriah, membuat penting bagi rezim Assad untuk merebut kembali wilayah tersebut dari mujahidin
- Wilayah seluas 104 kilometer persegi ini adalah rumah bagi sekitar 400.000 warga sipil, setengahnya adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun.
Sumber : Al Jazeera | Redaktur: Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018) – Moslemtoday.com