Moslemtoday.com : Ikhwanul Muslim menuntut pembebasan mantan presiden Mesir Muhammad Mursi sebagai salah satu syarat perundingan dengan rezim Mesir, Presiden Abdul Fattah As-Sisi. IM mengajukan tiga syarat yang harus dipenuhi Rezim Sisi untuk melakukan rekonsiliasi komprehensif di Mesir.
“Kami siap bernegosiasi dengan Rezim dengan tiga syarat. Pertama pembebasan tahanan politik, presiden Muhamed Mursi yang digulingkan. Kedua, pertemuan harus dilakukan dengan otoritas Mesir, bukan perwakilan. Ketiga, perundingan harus melibatkan semua pihak yang menolak rezim Sisi,” ungkap Ibrahim Mounir, wakil mursyid ‘aam Ikhwanul Muslimin, seperti dilansir dari Al Jazeera, Selasa, (1/5/18).
Pernyataan Mounir datang dalam sebuah wawancara dengan Al-Jazeera secara langsung setelah adanya seruan dari mantan petinggi IM, Kamal al-Halbawi yang menyerukan IM untuk melakukan perundingan dengan rezim Mesir As-Sisi.
Ibrahim Mounir mengungkapkan bahwa pada tahun 2014 dan 2016 sudah ada pembicaraan antara IM dengan rezim Mesir di Swiss. Pada saat itu, IM diwakili oleh petinggi IM yang tinggal di Swiss, Youssef Nada. Mounir menjelaskan bahwa dia telah meminta Nada untuk kembali ke Mesir.
Selama lebih dari empat tahun, beberapa pihak, termasuk Akademisi Mesir, politikus dan diplomat telah mengadopsi inisiatif untuk penyelesaian politik yang akan mengakhiri konflik horizontal di negara itu, tetapi upaya itu terus gagal. Sementara itu, Presiden Sisi menegaskan kembali bahwa keputusan untuk berdialog dengan Ikhwanul Muslimin berada di tangan rakyat.
Rezim Sisi telah memasukkan Ikhwanul Muslimin ke dalam daftar organisasi teroris. Sejak pemerintahannya, Ikhwanul Muslimin menjadi organisasi terlarang di Mesir. Sejumlah besar anggota dan pemimpinnya ditangkap dan dihukum penjara dengan dakwaan mengorganisir massa untuk unjuk rasa berdarah menentang pemerintah. (DH/MTD).
Sumber : Al Jazeera | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018) – Moslemtoday.com