Moslemtoday.com : Pemerintah Arab Saudi meminta bantuan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi untuk memperbaiki hubungan antara Riyadh dan Teheran. Menteri Dalam Negeri Irak, Qasim Al-Araji, mengatakan bahwa pemerintah Arab Saudi telah meminta Haider al-Abadi untuk memimpin mediasi dengan Iran.
”Selama kunjungan kami ke Arab Saudi, mereka meminta kami untuk memediasi hubungan dengan Iran, dan kami mengatakan hal itu kepada pihak Iran. Pihak Iran menanggapi permintaan ini secara positif,” ungkap Araji dalam pernyataannya melalui stasiun televisi Irak, Alghadeer.
”Setelah kemenangan yang telah diraih Irak melawan ISIS di Mosul, Arab Saudi menilai kami memiliki kapasitas dan peran utama untuk mediasi ini, ketenangan dan stabilitas keamanan dan membaiknya hubungan antara Iran dan Arab Saudi akan memiliki dampak positif bagi kawasan ini secara keseluruhan” lanjut Araji, seperti dilansir dari Al Jazeera, Senin (14/8/2017).
Araji telah mengunjungi Ibu Kota Iran, Teheran, pada hari Sabtu, (12/8/2017) untuk membahas beberapa masalah dengan pejabat tinggi Iran. Kantor berita Iran, ISNA, mengutip keterangan Araji, melaporkan bahwa Pangeran Muhammad bin Salman ingin mengurangi ketegangan dengan Iran.
Sementara itu, Saad Al-Jawad, seorang profesor ilmu politik di London School of Economics kepada Al Jazeera mengatakan kebijakan diplomatik Saudi-Irak ini sesuatu yang aneh. “Jika Arab Saudi dalam sebuah perselisihannya dengan Qatar karena mesranya hubungan Qatar dengan Iran, bagaimana mungkin mereka meminta Irak untuk memperbaiki hubungan mereka dengan Iran?” ungkap Al-Jawad.
Hubungan diplomatik Saudi dan Iran terputus beberapa tahun lalu, setelah kantor kedutaan Arab Saudi di Teheran diserang dan dibakar oleh massa di Iran. Amuk massa Iran itu dipicu oleh eksekusi pemuka Syiah Saudi terkemuka, Nimr Baqir al-Nimr oleh otoritas Riyadh karena terlibat dalam aksi terorisme di Arab Saudi. (DH/MTD)
Video Dokumentasi :
Sumber : Al Jazeera | Weblink : http://www.aljazeera.com/news/2017/08/saudi-arabia-seeks-iraq-mend-ties-iran-170813151145632.html

Klik : WA Grup & Telegram Channel
