Moslemtoday.com : Pemerintah zionis berencana untuk mendirikan sebuah “kereta gantung” di Yerusalem, yang akan berhenti di lingkungan Silwan Yerusalem Timur, sebagimana laporan harian Haaretz Israel. Demikian dilansir dari World Bulletin, Sabtu, (27/8/2016).
Menurut rencananya, kereta gantung tersebut akan mencakup empat tempat perhentian utama; satu di Yerusalem Barat, yang kedua di pusat Kedem, yang termasuk milik kelompok sayap kanan Elad, yang ketiga di Silwan dan keempat di dekat gerbang Al-Jadeed (Lions).
Walikota Israel-Yerusalem Nir Barkat mengatakan kereta gantung ini bukan hanya akan melayani kebutuhan ekonomi dan pariwisata, tetapi juga untuk tujuan ideologis.
“Kereta gantung ini akan menunjukkan pada para pengendara untuk memahami siapa sebenarnya yang benar-benar memiliki kota ini,” Nir Bakat menegaskan.
Dewan Kota mengatakan kereta gantung ini masih dalam tahap perencanaan dan akan mengirimkannya saat sudah siap.
Rencana Israel ini segera menyulut ketegangan di Palestina.
Syeikh Najeh Bkerat, kepala Departemen Naskah dan Peninggalan/Pusaka/Warisan Masjid Al-Aqsha, memperingatkan bahwa rencana Israel tersebut bertujuan untuk mengkonsolidasikan cengkeraman Israel di kota suci.
“Setelah merebut sekitar Yerusalem dengan permukiman Yahudi dan melakukan penggalian di bawah Masjid Al-Aqsha, Israel sekarang mencari kontrol terhadap langit kota Al Quds,” katanya.
Israel menduduki Yerusalem Timur dan Tepi Barat selama Perang Timur Tengah 1967. Israel kemudian menganeksasi kota pada tahun 1980, mengklaimnya sebagai ibukota negara Yahudi yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai “wilayah jajahan” dan menganggap semua pembangunan permukiman Yahudi di wilayah tersebut tidak sah.