Moslemtoday.com : Israel akan membayar ribuan imigran Afrika yang tinggal secara ilegal di negara tersebut dan menyuruh mereka untuk pergi kembali ke negara asalnya. Israel mengancam dengan penjara jika mereka masih di negara itu setelah akhir Maret 2018.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan dalam pidato publiknya ketika rapat kabinet mengenai keputusan tersebut. Netanyahu mengatakan bahwa tembok pembatas yang diselesaikan Israel pada tahun 2013 di sepanjang perbatasannya dengan Mesir telah efektif menghentikan gelombang “penyusup ilegal” dari Afrika setelah sekitar 60.000 melintasi perbatasan padang pasir.
Sebagian besar berasal dari Eritrea dan Sudan dan banyak yang mengatakan bahwa mereka melarikan diri dari perang dan penganiayaan dan juga kesulitan ekonomi, namun Israel memperlakukan mereka sebagai imigran ekonomi.
Rencana yang diluncurkan minggu ini menawarkan para migran Afrika mendapatkan pembayaran sebesar $ 3.500 dari pemerintah Israel dan sebuah tiket udara gratis untuk kembali ke negara-negara asal mereka.
“Kami telah mengeluarkan sekitar 20.000 dan sekarang tugas kami adalah untuk menyelesaikan sisanya,” ungkap Netanyahu, seperti dilansir dari Daily Sabah, Rabu, (3/1/18).
Seorang pejabat imigrasi Israel mengatakan ada sekitar 38.000 migran yang tinggal secara ilegal di Israel, dan sekitar 1.420 lainnya ditahan di dua penjara Israel.
“Sebelum akhir Maret, mereka yang meninggalkan dengan sukarela akan menerima pembayaran dari Israel. Dan jika melewati bulan tersebut, Israel akan memberlakukan tindakan penegakan hukum atau penjara,” kata pejabat tersebut.
Netanyahu telah menyebut kehadiran migran sebagai ancaman terhadap interaksi sosial dan karakter Yahudi Israel, dan seorang menteri Israel menyebut mereka sebagai “penyakit kanker.”
Teklit Michael, pencari suaka 29-asal dari Eritrea yang tinggal di Tel Aviv, mengatakan dalam menanggapi rencana Israel bahwa membayar uang ke pemerintah lain untuk dikonsumsi orang Afrika sama dengan “perdagangan manusia dan penyelundupan.”
“Kami tidak tahu apa yang menunggu kami di negeri asal kami,” katanya kepada Reuters melalui telepon. “Mereka lebih suka sekarang tinggal di penjara (di Israel) daripada kembali ke negara asal”.
Dalam sambutannya, Netanyahu mengatakan bahwa kehadiran besar imigran Afrika di Israel telah membuat rasa tidak aman bagi penduduk asli Yahudi. “Jadi hari ini, kita menepati janji untuk mengembalikan ketenangan, rasa aman dan hukum bagi penduduk asli kita,” ungkap Netanyahu. (DH/MTD)
Sumber : Daily Sabah | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018) – Moslemtoday.com

Klik : WA Grup & Telegram Channel