Moslemtoday.com : Jika Amerika Serikat dan Rusia jadi berperang, Turki akan berpihak kemana? Pertanyaan ini dapat muncul melihat kebijakan politik Erdogan saat ini yang sangat dekat dengan Rusia. Di lain hal, Turki juga merupakan sekutu dekat AS dalam pakta perjanjian NATO.
Surat Kabar Rusia, Svobudnaya Prisa merilis artikel mengenai posisi Turki jika AS-Rusia jadi berperang. Artikel tersebut ditulis oleh Zawar Karayev yang mengungkapkan bahwa : “Jika AS-Rusia berperang, Erdogan akan berpihak kepada AS dan ikut berperang melawan Rusia tanpa ragu.”
Artikel itu dimulai dengan bertanya: “Apa kepentingan Washington terhadap Suriah? Zawar Karayev kemudian menjabarkan : “Amerika Serikat, melalui hegemoninya di kawasan itu dapat meningkatkan peluang untuk mencapai kepentingannya melawan Iran. Dengan menguasai Suriah, AS akan dengan mudah melemahkan Iran. Namun, setelah Rusia datang mendukung Presiden Bashar Assad, Washington terpaksa mengubah strateginya. Tampaknya, saat ini AS telah memiliki dukungan baru dari sekutu-sekutunya di Barat melalui Presiden Trump.”
“Sekarang, di London dan Washington, mereka secara aktif mempromosikan kampanye militer berikutnya. Mereka bertepuk tangan atas serangan baru-baru ini yang terkait dengan dugaan senjata kimia,” tulis Zawar Karayev.
“Situasi ini jelas telah membelah dunia. Satu sisi mendukung posisi Moskow di Timur Tengah. Di sisi lain, mayoritas negara-negara mendukung posisi Amerika Serikat. Sangat menarik untuk melihat siapa yang akan didukung Turki dalam konfrontasi ini yang mengancam akan berubah menjadi fase baru dalam perang di Timur Tengah?
Tentang siapa yang akan didukung Turki, Surat Kabar Svobodnaya Prisa mewawancarai pengamat politik Turki, Andir Amiraq, dia mengatakan : “Untungnya, saat ini resiko-resiko perang itu belum terlihat. Tidak akan ada perang antara Rusia dan Amerika Serikat, setidaknya satu pihak tidak akan menyatakan perang terhadap pihak yang lain, tetapi mereka dapat bertindak apa saja di Suriah. Ini sudah terjadi, dan sudah ada korban dari Rusia. Namun perang di antara mereka secara langsung belum terjadi. Tak satu pun dari mereka menginginkan konflik di Suriah yang akan menghasilkan perang nuklir.”
Tetapi jika perang itu terjadi, kepada siapa Turki akan berpihak?
Andir Amiraq menjawab : “Pilihan terbaik adalah netral, tetapi sayangnya Turki terikat atas perjanjian internasional yang mengecualikan peluang seperti itu. Turki, sekutu militer Amerika Serikat, dan ini telah disetujui oleh Turki dalam partisipasinya bersama NATO dan dalam perjanjian dengan Washington. Karena itu, jika Amerika Serikat terancam, Turki harus menyediakan pasukannya untuk melindungi sekutunya. Dan peran seperti ini telah terjadi sebelumnya, dan sekarang jika Turki menolak, tentu Turki akan menerima konsekwensinya.” (DH/MTD)
Sumber : RT Arabic | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018) – Moslemtoday.com

Klik : WA Grup & Telegram Channel
