Kecam Penistaan Al-Quran di Prancis, Presiden Erdogan : Mereka Kurang Ajar dan Bodoh

613

Moslemtoday.com : Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam aksi penistaan Al-Quran di Prancis. Sebanyak 300 tokoh terkemuka Prancis, termasuk mantan Presiden Nicolas Sarkozy dan mantan Perdana Menteri Manuel Valls menandatangani sebuah petisi terbuka yang menuntut penghapusan beberapa bagian dari ayat suci Al-Quran yang mereka klaim memprovokasi aksi-aksi kekerasan dan terorisme.

Menanggapi petisi tersebut, Presiden Erdogan menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang bodoh dan kurang ajar yang tidak tahu apa-apa tentang Al-Quran.

“Saya bertanya-tanya apakah mereka pernah membaca isi kitab suci mereka sendiri, Alkitab, atau Torah, atau Zabur. Jika mereka membacanya, saya kira mereka akan melarang kitab-kita tersebut beredar. Tetapi anehnya mereka tidak masalah dengan kitab tersebut dan malah menyerang Al-Quran,” sindir Erdogan, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Rabu, (9/5/18).

Turki telah beberapa kali memperingatkan negara-negara Barat tentang Islamophobia, Xenofobia, Fasisme, Ekstremisme dan Terorisme. “Mereka tidak berbeda dari kelompok teroris Daesh,” tambah Erdogan dalam pidatonya saat upacara pembukaan di Pusat Kebudayaan dan Konvensi Bestepe, Istanbul pada hari Selasa kemarin.

Presiden Erdogan menolak tuduhan terhadap Islam dan Kekaisaran Ottoman pada Perang Dunia I melakukan Genosida terhadap kematian ribuan orang-orang Armenia pada tahun 1915 yang memicu munculnya petisi tersebut.

“Jika Anda merasa benar, Mari kita buka semua arsip. Kami telah membuka semua arsip kami. jika Anda juga memiliki [arsip tentang korban Armenia], Anda juga dapat membukanya. Tapi anda tidak akan berhasil melakukannya, karena kami berada pada posisi yang benar,” tegas Presiden Erdogan. (DH/MTD)

Sumber : Anadolu Agency | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018) – Moslemtoday.com

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Moslemtoday.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here