Moslemtoday.com : Putra mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman menggambarkan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sebagai “Hitler baru dari Timur Tengah”.
“Pemimpin tertinggi Iran adalah Hitler baru dari Timur Tengah. Kami belajar dari Eropa bahwa upaya untuk meredakan ketegangan tak berhasil. Kami tak ingin Hitler baru dari Iran ini mengulangi apa yang terjadi di Eropa di Timur Tengah,” ungkap Pangeran MBS dalam sebuah wawancara dengan CBS News seperti dilansir dari Al Arabiya, Jumat, (16/3/18).
Pernyataan Sang Pangeran ini secara singkat mencerminkan visi komando Arab Saudi tentang akar konflik antara Arab Saudi dengan Iran dan strategi untuk menghadapi ancamannya – sebuah strategi yang membutuhkan konfrontasi penuh dan bukan hanya sebuah konsesi.
Kisah Hitler bersama Eropa telah menjadi pelajaran sejarah dan politik karena mengajarkan kita bahwa diplomasi lembut tidak selalu merupakan jalan yang tepat untuk mengakhiri konflik, terutama dengan musuh yang mengadopsi ideologi jahat yang tidak mengenali logika dialog dan menolak kerja sama untuk mencapai sebuah tujuan, sebuah ideologi yang benar-benar ingin berkuasa atas orang lain dan memaksakan kehendaknya.
Inilah yang hampir dilakukan oleh Hitler saat ia benar-benar hampir menguasai seluruh Eropa. Namun, tokoh sejarah seperti Churchill dan Franklin Roosevelt tampil dengan cukup berani untuk menghadapi ancaman dari diktator Nazi tersebut dan menggagalkan rencana Hitler untuk menguasai seluruh Eropa.
Rezim Iran saat ini tidak berbeda dengan Nazi Jerman atau rezim totaliter manapun dengan ambisi yang luas untuk mengekpansi kekuasaannya ke negara lain. Iran saat ini terlibat aktif ikut campur dalam urusan dalam negeri dunia-dunia Arab, seperti di : Irak, Yaman, Suriah, dan Lebanon.
Putra Mahkota Saudi menyadari betul ambisi Iran untuk menguasai wilayah Timur Tengah. Strategi “Iran” hampir persis dengan rezim Hitler di masa lalu. Hal ini terlihat pada kebijakan Iran yang ingin memecah belah negara-negara Arab dan Islam untuk menginfiltrasi negara dan memperluas pengaruhnya.
“Kami telah menyaksikan sendiri hal ini di Lebanon, Yaman dan Irak,” ungkap Pangeran MBS. Iran merupakan rezim tirani yang mempromosikan ideologi ekstremis dan mengadopsi doktrin sesat dan fanatik buta. (DH/MTD)
Sumber : Al Arabiya | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018) – Moslemtoday.com