Moslemtoday.com : Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Zeid Ra’ad al-Hussein mengkritik sikap politisi populis Barat yang “anti Islam” dan mencap mereka sebagai penghasut dan politisi rasis.
Kritik ini disampaikannya sebagai respon atas sikap politisi sayap kanan Belanda Geert Wilders yang bersumpah akan menutup semua masjid di negaranya dan melarang pembacaan Al Quran. (Baca juga : Calon Favorit PM Belanda ini Bersumpah Tutup Masjid dan Larang Pembacaan Al-Quran)
“Saya adalah seorang Muslim, juga berkulit putih; dan ibu saya adalah orang Eropa dan ayah saya seorang Arab. Saya marah dengan sikap rasis Wilders, karena kebohongan dan doktrin kebenarannya, ia memanipulasi dan menjajakan ketakutan,” kata Hussein. Demikian sebagaimana dilansir dari BBC, Rabu (7/9/2016).
Hussein menjelaskan manifesto Partai Kebebasan (PVV) Wilders yang akan menutup masjid dan melarang Al Quran serta imigran muslim sangat aneh. Manifesto tersebut sangat banyak kemiripan dengan Donald Trump, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, Prancis pemimpin Front Nasional Marine Le Pen, dan mantan pemimpin partai UKIP Nigel Farage.
Hussein menegaskan semuanya memiliki kesamaan dengan ideologi yang dianut oleh kelompok Negara Islam atau ISIS. “Jangan salah, saya tidak menyamakan tindakan mereka dengan ISIS. Tetapi propaganda mereka sangat mirip dengan ISIS. ISIS menggunakan taktik modus komunikasi yang sama dengan orang-orang populis ini yaitu penggunaan doktrin kebenaran dan penyederhanaan,” ujar Hussein.
Hussein sangat menyayangkan, tindakan rasis dan memalukan oleh orang-orang seperti Wilders ini telah menjadi kebijakan resmi di beberapa negara.
Hussein pun memperingatkan bahwa ujaran kebencian yang tidak berdasar seperti ini akan mempercepat munculnya tindakan kekerasan kolosal. “Apakah kita hanya terus berdiri dan menonton kefanatikan dangkal ini hingga menghasilkan kesimpulan yang logis?” tandasnya.