Presiden Amerika Serikat Joe Biden tidak merencanakan pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dalam perhelatan KTT G20 di Bali beberapa hari mendatang. Hal itu ditegaskan oleh penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Jumat, 11 November 2022.
Sullivan menyatakan hal itu kepada wartawan saat Biden meninggalkan KTT COP 27 tentang perubahan iklim PBB di Mesir. Biden bertolak ke KTT tahunan AS-ASEAN dan KTT Asia Timur di Kamboja, sebelum menghadiri pertemuan G20 di Indonesia mulai hari Minggu.
Joe Biden sebelumnya menyatakan kekecewaan kepada Arab Saudi setelah OPEC+ mengumumkan pada akhir pekan lalu akan memangkas kepasitas produksi minyak. OPEC+, aliansi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia sebelumnya telah menyetujui pengurangan produksi minyak mentah harian sebesar 2 juta barel.
Keputusan tersebut langsung mendapatkan kritik keras dari Amerika. Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen menyampaikan, keputusan OPEC+ tersebut merupakan tindakan yang tidak pantas dan merugikan ekonomi global yang saat ini tengah dilanda resesi.
Dia menilai, keputusan tersebut berpotensi membuat harga energi menjadi lebih tinggi sehingga menimbulkan ancaman khusus bagi pasar negara berkembang. Yellen menilai keputusan OPEC+ dianggap tidak membantu dan tidak bijaksana.
Sumber : Tempo.co