Moslemtoday.com : Pemerintahan Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menuai kritikan terkait tindakan pemerintahannya terhadap warga muslim Rohingya di wilayah Rakhine, Myanmar. Saat melakukan operasi militer di sana, tentara Myanmar dilaporkan memblokir akses bagi pekerja sosial dan memerkosa dan membunuh warga sipil.
Operasi militer yang berlangsung di Rakhine telah menimbulkan ketegangan antara pemerintah baru Myanmar yang dipimpin Suu Kyi dengan junta militer yang berkuasa di negara itu selama berpuluh tahun. Meski menurut rancangan undang-undang Myanmar militer memiliki kendali penuh terhadap urusan keamanan, diplomat dan sukarelawan merasa kecewa dengan kurangnya keterlibatan Suu Kyi dalam menangani krisis.
Suu Kyi dan Presiden Htin Kyaw telah bertemu dengan pejabat militer pada 14 Oktober dan meminta pasukan untuk menahan diri. Namun, justru banyak laporan yang menyebutkan para tentara melakukan penjarahan dan pemerkosaan terhadap warga sipil.
“Mereka telah setuju dengan kebijakannya. Karena itulah militer dan Kementerian Dalam Negeri memerintahkan pasukan darat dan polisi untuk bekerja sesuai hukum,” katanya sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (1/11/2016).
Beberapa diplomat dan pejabat PBB menginginkan tim pemeriksa independen untuk diizinkan masuk ke wilayah Rakhine untuk memverifikasi laporan tersebut. Mereka juga mendesak pemerintah untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan agar diperbolehkan masuk ke wilayah itu.
“Pemerintah harus berhenti menyangkal dan menutupi pelanggaran serta berhenti memblokir lembaga bantuan kemanusiaan dan berhenti mencari alasan untuk melarang pengamat internasional dari daerah itu,” kata Wakil Direktur Pengamat Hak Asasi Manusia di Asia, Phil Robertson.
Suu Kyi adalah pemimpin de facto dari Pemerintahan Myanmar yang mengambil peran sebagai penasihat dan Menteri Luar Negeri. Namun, jadwalnya yang padat membuatnya kesulitan memberi arahan terkait isu dalam negeri. Hal ini adalah salah satu hal yang banyak mengundang kritik dari pengamat internasional, karena ketika Suu Kyi berada di luar negeri, masalah dalam negeri Myanmar seperti tak terurus.
Sumber : Reuters | Weblink : http://www.reuters.com/article/us-myanmar-rohingya-suukyi-idUSKBN12V1P8