Moslemtoday.com : Sultan Oman yang baru adalah orang yang memiliki cukup pengalaman kepemimpinan dan siap untuk memajukan negara, kata para ahli kepada Al Arabiya. Haitham bin Tariq al-Said dilantik sebagai Sultan Oman yang baru beberapa jam setelah sepupunya, Pemimpin Oman Sultan Qaboos, meninggal dunia pada usia 79 tahun.
“Saya menyaksikan dia sangat bijaksana dan kepribadian, ramah dan mudah bergaul. Saya yakin bahwa Oman berada di tangan yang sangat cakap bersamanya sebagai Sultan,” kata mantan duta besar AS untuk Oman Richard Schmierer, seperti dilansir dari Al Arabiya, Ahad, (12/1/2020).
Setelah dinobatkan sebagai Sultan, Sultan Haitham memberikan pidato publik pertamanya dan menegaskan melanjutkan prinsip-prinsip pendahulunya Sultan Qaboos. “Kami akan mengikuti jalan almarhum sultan,” ungkap Sultan Haitham.
Kolumnis politik Bahrain, Abdullah Junaid mengatakan Sultan Oman yang baru akan memajukan negara itu lebih jauh.
“Kebanyakan orang yang saya ajak bicara percaya bahwa Oman akan melihat banyak reformasi sebagai bagian dari era baru di bawah Sultan Haitham,” kata Junaid dalam sebuah wawancara.
Siapakah Sultan Haitham?
Sultan Haitham berusia 65 tahun adalah anggota keluarga Dinasti al-Said dan diplomat handal. Baru-baru ini menjabat sebagai Menteri Warisan dan Budaya Oman yang bertanggung jawab untuk mempromosikan dan melestarikan warisan dan budaya Oman.
Sebelumnya Sultan Haitham adalah Wakil Menteri Luar Negeri, dan sebelum itu menjadi Sekretaris Jenderal untuk Kementerian.
Sultan Haitham juga menjabat sebagai ketua Dewan Pembina Museum Nasional dan merupakan presiden pertama Asosiasi Sepak Bola Oman. Sultan Haitham dilahirkan pada tahun 1954, Sultan Haitham lulus dari Universitas Oxford di Inggris pada tahun 1979. Ia adalah Sultan kesepuluh Oman.
Sumber : Al Arabiya | Redaktur : Hermanto Deli