Moslemtoday.com : Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebut informasi akan adanya upaya makar pada aksi demonstrasi 25 November dan 2 Desember 2016 mendatang bersumber dari media sosial.
Dari media sosial pula Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menghimpun kemungkinan adanya upaya menggulingkan kekuasaan dan kemudian menyampaikannya ke publik.
Sebagaimana dilansir dari Kompas, “Kapolri kan hanya melakukan penjaringan, informasi dari media sosial, dan kemudian menyampaikannya ke publik,” ujar Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (22/11/2016).
“Informasi itu kan enggak usah Kapolri ngomong pun di media sosial juga sudah gencar. Masa Kapolri ketinggalan informasi, enggak kan,” kata dia.
Sebelumnya, Tito Karnavian mengatakan, Polri akan menjaga ketat aksi 25 November 2016. Pasalnya, aksi itu berpotensi pada upaya penggulingan pemerintahan.
“Kalau itu bermaksud untuk menjatuhkan atau menggulingkan pemerintahan, itu termasuk pasal makar,” ujar Tito dalam konferensi pers, Senin (21/11/2016). Bahkan, Tito mengaku mendapatkan informasi bahwa ada “penyusup” di balik aksi unjuk rasa itu dan akan menduduki Gedung DPR/MPR Senayan.
Sementara itu, tentang demonstrasi itu sendiri, Wirantomenginstruksikan Polri untuk tetap mengawalnya. “Boleh-boleh saja (unjuk rasa). Hak mereka kok, asalkan berlandaskan hukum. Selama langkah-langkah itu untuk kebaikan masyarakat, ketenteraman, ketertiban, dan ketenangan masyarakat, boleh-boleh saja,” ujar Wiranto. (DH)
Klik : WA Grup & Telegram Channel
