Moslemtoday.com : Milisi Syiah Irak mengatakan pada hari Rabu telah mengirim lebih dari 1.000 pejuangnya ke garis depan pertempuran di Aleppo untuk membantu pasukan militer Rezim Bashar Assad melawan kelompok pejuang Suriah. Demikian sebagaimana dilansir dari Reuters, Kamis, (8/9/2016).
Dengan ikut sertanya milisi Syiah Irak, maka pasukan Rezim Assad telah mendapat bantuan tambahan disamping Rusia, milisi Syiah Libanon, dan Garda Revolusi Iran. Kedatangan milisi Syiah Irak ini menunjukkan bagaimana konflik Suriah tak lagi mengenal batas wilayah dan bertransformasi sebagai perang sektarian yang luas di Timur Tengah.
Hashim al-Moussawi, juru bicara milisi Syiah Irak Harakat al-Nujab, mengatakan para pejuangnya akan memperkuat wilayah yang diambil alih dari para pemberontak di Aleppo selatan.
Akun Twitter milisi menunjukkan berbagai foto pejuangnya di garis depan pertempuran di Suriah. Mayor Jenderal Iran, Qassem Soleimani, juga terlihat menjadi komandan operasi pejuang asing untuk pasukan Garda Revolusi Iran, yang kerap memimpin operasi di Suriah maupun Irak.
Sementara, komandan pejuang Suriah menyatakan mereka sedang bersiap
meluncurkan serangan balik untuk mematahkan pengepungan tentara Suriah yang semakin menguat menyusul pertempuran sengit di sekitar kompleks militer dalam beberapa pekan terakhir.
Lima tahun berlangsung, konflik di Suriah menewaskan ratusan ribu warga dan menyebabkan 11 juta orang mengungsi. Jumlah pengungsi tersebut merupakan setengah dari total populasi warga Suriah sebelum perang. Hingga saat ini belum terlihat pihak mana yang akan memenangi pertempuran dan dapat mengembalikan stabilitas di negara itu.
Di Aleppo sendiri sekitar 250 ribu warga sipil terperangkap karena kepungan tentara Bashar Assad. AS dan Rusia hingga kini belum bisa mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata. (Baca juga : AS dan Rusia Gagal Sepakati Solusi Hentikan Perang Suriah)
[…] Sumber : REUTERS | Moslemtoday.com […]