Moslemtoday.com : Muqtada Al-Sadr, pemimpin Syi’ah Irak terkemuka sekaligus pemimpin Koalisi Sairoon Al-Sadr yang memenangkan pemilu Irak melakukan kunjungan selama dua hari ke negara tetangganya, Kuwait untuk mengadakan pembicaraan terkait hubungan bilateral antara kedua negara.
Al-Sadr mengatakan bahwa kunjungan itu dilakukan untuk memenuhi undangan resmi dari Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah. Kedua pemimpin bertemu untuk membahas hubungan bilateral antara kedua negara dan cara-cara untuk meningkatkan hubungan persaudaraan antara kedua bangsa.
Juru bicara Al-Sadr mengatakan bahwa tujuan dari kunjungan itu adalah untuk membangun hubungan yang seimbang dengan semua orang, dan fokus pada pemulihan hubungan Irak dengan tetangganya negara-negara Arab, seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis, (31/5/2018).
Juru bicara Al-Sadr mengatakan bahwa “Sadr telah mampu, melalui usahanya terus menerus untuk meningkatkan hubungan Irak-Arab, setelah bertahun-tahun terputus.
Dalam hal ini, Tareq al-Aboudi, analisis politik Timur Tengah mengatakan kepada al-Arabiya bahwa “Al-Sadr telah berusaha meningkatkan hubungan antara Irak dan Arab Saudi tahun lalu dan berhasil, telah mendorongnya untuk mengambil langkah yang sama terhadap Kuwait.
Al-Aboudi mengatakan kendali Al-Sadr atas situasi politik setelah kemenangan koalisinya dalam pemilu Irak akan meningkatkan posisi Irak di antara saudara-saudara Arabnya. Kemenangan Sadr dinilai menunjukkan pergeseran dari wacana sekterian yang diadopsi pemerintahan sebelumnya, yang telah mempengaruhi realitas politik, keamanan dan sosial Irak.
Muqtada Sadr meski sama-sama berideologi Syi’ah, dikenal sebagai tokoh yang anti Iran dan Amerika. Al-Sadr mengecam keras campur tangan Iran dan Amerika atas Irak. Dia memiliki pengikut besar di Baghdad dan kota-kota selatan Irak. (DH/MTD)
Sumber : Al Arabiya | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018) – Moslemtoday.com