Moslemtoday.com : Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menghentikan untuk sementara waktu semua operasi pengiriman bantuan di Suriah setelah adanya serangan udara rezim yang menghancurkan konvoi bantuan kemanusiaan. (Baca juga : Serangan Udara Rezim Assad Hantam Konvoi Truk Bantuan Kemanusiaan di Aleppo, 12 Tewas)
PBB menunda konvoi semua bantuan ke Suriah setelah truk-truknya diserang oleh pesawat tempur di Aleppo, Senin 19 September.
Padahal konvoi tersebut mendapat izin resmi dan semua pihak yang bertikai -termasuk Rusia dan Amerika Serikat- sudah mendapat pemberitahuan, menurut salah seorang juru bicara PBB. Demikian dilansir dari BBC, Rabu, (21/9/2016).
Delapan dari 31 truk -yang membawa gandum, pakaian musim dingin, dan pasokan obat- rusak akibat serangan tersebut.
Seorang pejabat senior badan bantuan Bulan Sabit Merah Suriah termasuk dalam korban sipil yang tewas selain supir truk.
Presiden Komite Palang Merah Internasional, Peter Maurer, menggambarkan serangan itu sebagai ‘pelangaran hukum internasioanal secara mencolok’.
Sementara Amerika Serikat mengungkapkan ‘kemarahan’ atas serangan yang berlangsung di kota Urum al-Kubra, beberapa jam setelah militer Suriah menyatakan gencatan senjata -yang ditengahi Rusia dan AS- berakhir.
Washington mengatakan akan ‘mengkaji kembali’ semua prospek kerja sama masa depan dengan Rusia, yang merupakan sekutu pemerintah Suriah.
Penyaluran bantuan ke kawasan-kawasan yang terkepung karena perang merupakan bagian penting dalam kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pekan lalu.
Kelompok pegiat hak asasi yang bermarkas di Inggris, Pengamat Hak Asasi Suriah, mengatakan serangan atas truk-truk PBB dilaksanakan oleh pesawat tempur Suriah atau Rusia.
Konvoi sedang mengeluarkan barang-barangnya di salah satu gudang Bulan Sabit Merah -untuk membantu sekitar 78.000 warga di kawasan yang dikuasai pemberontak dekat Aleppo- ketika diserang.
Sebuah klinik kesehatan di dekat gudang tersebut juga rusak berat akibat serangan udara tersebut.