Moslemtoday.com : Perang yang berkecamuk di Suriah tidak membuat calon jamaah haji asal Suriah patah arang. Sejumlah kesulitan yang menghadang tak menyurutkan langkah mereka menunaikan panggilan Ilahi ke Tanah Suci. Namun sayangnya, Pemerintahan Bashar al Assad menuduh Arab Saudi mempolitisasi penyelenggaraan ibadah haji.
“Arab Saudi tidak berurusan dengan pemerintahan kami, melainkan dengan pihak oposisi, dan dengan demikian tanggung jawab untuk melindungi orang-orang ini (jamaah haji Suriah) jatuh pada pemerintah Saudi. Kami tidak melarang mereka berhaji namun kami tidak bisa memberikan perlindungan kepada mereka, jika dalam perjalanan mereka menghadapi masalah, siapa yang akan bertanggung jawab?” ujar Penasihat Kementerian Urusan Agama Islam Suriah, Ahmed al Jazaily, Demikian sebagaimana dilansir dari Reuters, Jumat (9/9/2016).
Pemerintah Arab Saudi memastikan akan memberikan perhatian khusus untuk jamaah haji asal Suriah. Pihak penyelenggara telah menerima perintah dari Penjaga Dua Kota Suci untuk memberikan perhatian lebih kepada jamaah haji asal Suriah sejak keberangkatan hingga mereka sampai di Arab Saudi.
Untuk pengurusan visa, para jamaah haji asal Suriah mendapatkan visa dari negara ketiga. Pasalnya, Damaskus tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Riyadh. Pengurusan visa tersebut dilakukan oleh sebuah komite di bawah kendali Koalisi Nasional Suriah (SNC). Koalisi tersebut merupakan sebuah organisasi oposisi Bashar al Assad.
Seorang pejabat SNC, Tamam al Khatib, menuturkan Arab Saudi memberi 9.000 visa haji kepada jamaah asal Suriah yang kini tinggal di Lebanon, Yordania, Mesir, dan Turki. (DH)