Moslemtoday.com : Putra bungsu mantan presiden Mesir Muhammad Mursi meninggal dunia karena serangan jantung di sebuah rumah sakit di Giza, selatan ibukota Kairo.
Abdullah Mursi, yang berusia dua puluhan, muncul sebagai juru bicara keluarga Mursi setelah ayahnya meninggal di penjara Mesir pada 17 Juni lalu.
Kematian Abdullah terjadi beberapa bulan setelah kematian ayahnya. Abdullah Mursi yang meninggal pada hari Rabu kemarin menyebut para pejabat keamanan di Mesir berada di belakang kematian ayahnya.
Beberapa hari setelah ayahnya meninggal, Abdullah Mursi mengidentifikasi beberapa tokoh, termasuk Menteri Dalam Negeri saat ini Mahmoud Tawfiq, pendahulunya Majdi Abdel Ghaffar serta Mohamed Shereen Fahmy, hakim yang mengawasi persidangan sebagai “kaki tangan” dalam “pembunuhan mantan Presiden Muhammad Mursi.
Muhammad Mursi, salah seorang pemimpin Ikhwanul Muslimin, terpilih dalam pemilihan presiden pertama Mesir pada 2012, setelah pemberontakan rakyat menggulingkan diktator Hosni Mubarak.
Setahun kemudian, Mursi digulingkan oleh militer Mesir dalam kudeta yang dipimpin oleh menteri pertahanannya sendiri, Abdel Fattah el-Sisi, yang kemudian menjadi presiden menggantikan Mursi. Kemudian Mursi ditangkap dan dipenjarakan hingga kematiannya pada 17 Juni lalu.
Abdullah Mursi juga sempat ditahan sebentar akhir tahun lalu dengan tuduhan menyebarkan berita palsu. Abdullah Mursi juga sempat dipenjara selama satu tahun setelah kudeta pada tahun 2015.
Sumber : Middle East Eye | Redaktur : Hermanto Deli