Moslemtoday.com : PBB menghadapi masalah dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke Aleppo, Suriah. Rezim Bashar Assad tidak memberikan ijin masuk truk konvoi yang membawa bantuan kemanusiaan tersebut ke Aleppo. Demikian menurut Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, sebagaimana dilansir dari Foxnews, Jumat, (16/9/2016).
De Mistura mengatakan sejak perjanjian gencatan senjata yang dimediasi Amerika dan Rusia disepakati pekan lalu dan mulai diberlakukan hari Senin, aksi kekerasan jauh berkurang. Tetapi arus bantuan kemanusiaan yang diharapkan masih belum bisa terwujud.
De Mistura menambahkan bahwa 40 truk bantuan siap masuk dan PBB akan memprioritaskan pengiriman ke daerah-daerah pemukiman yang dikuasai pemberontak di kota Aleppo, Suriah utara. Namun demikian, pemerintah Suriah tidak memberikan ijin untuk penyaluran bantuan konvoi tersebut, tambah de Mistura.
Sementara, pejabat tinggi urusan bantuan kemanusiaan PBB, Jan Egeland mengatakan “Tujuan kami sangat sederhana, Hai orang-orang yang cukup makan dan dewasa, tolonglah berhenti melakukan hambatan politik, birokrasi dan prosedur terhadap pekerja kemanusiaan yang berani, yang bersedia dan mampu melayani anak-anak, perempuan, warga sipil yang luka-luka di daerah-daerah yang terkurung dan baku tembak”.
“Jika mereka penuhi permintaan itu, kami akan pergi ke semua tempat itu dalam beberapa hari ini, dan kami sangat berharap supaya bisa segera melakukannya”, tambah Egeland.
Aleppo telah menjadi pusat pertempuran dalam beberapa bulan terakhir. Pasukan Pemerintah Suriah, serta sekutu-sekutunya telah melancarkan serangan ofensif besar-besaran untuk merebut beberapa kawasan di bagian selatan kota itu dan mengepung daerah-daerah pemukiman sipil yang dikuasai pihak oposisi (Red: pejuang suriah).
Hingga gencatan senjata diberlakukan hari Senin (12/9) lalu, lebih dari 2.000 orang tewas dalam pertempuran selama 40 hari di Aleppo. Menurut Badan Pengamat HAM Suriah di Inggris, korban tewas mencakup 700 warga sipil – termasuk 160 anak-anak. (DH)