Moslemtoday.com : Laporan dari Kelompok Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) menyebut 70 orang menderita sesak napas akibat bom klorin. Baik SCD mau pun SOHR, tidak menyebut adanya korban jiwa akibat bom klorin tersebut.
Badan PBB dan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia menemukan bukti bahwa pasukan pemerintah Suriah dua kali menggunakan gas beracun, termasuk klorin, dalam serangan pada 2014 dan 2015. Pemerintah Suriah berkali-kali menolak tuduhan penggunaan gas beracun dalam serangan mereka.
Kelompok Pertahanan Sipil Suriah (SCD) menuturkan, helikopter milik pemerintah Suriah menjatuhkan bom barel berisi gas klorin di Sukari, Aleppo Timur yang dikuasai oleh pemberontak. SCD menyebut 80 orang menderita sesak napas dan anak-anak terpaksa menggunakan masker oksigen untuk bernapas.
“Kejahatan luar biasa terjadi di Aleppo. Pasukan pengebom pro pemerintah menyebabkan korban di kalangan warga sipil. Di sejumlah area yang dikuasai pemerintah juga terjadi penembakan oleh pemberontak yang menewaskan banyak warga sipil,” ujar Ketua SCD Paulo Pinheiro. Demikian sebagaimana dilansir dari Reuters, Rabu (7/9/2016).
Puluhan orang, termasuk anak-anak, menderita sesak napas di Aleppo, Suriah. Mereka diyakini menjadi korban dari serangan gas klorin yang diduga dilakukan oleh pasukan pemerintah Presiden Bashar al Assad.
Pasukan pemerintah mengepung Aleppo Timur sejak Juli 2016 dalam upaya menyingkirkan pasukan pemberontak. Bekas kawasan industri di Suriah itu terpecah menjadi dua bagian sejak konflik Suriah meletus. Bagian barat dikuasai pemerintah, sedangkan timur dikuasai pasukan pemberontak.
[…] Sumber : REUTERS | Moslemtoday.com […]