Moslemtoday.com : Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan bahwa saldo kas keuangan PBB saat ini sudah sangat menipis. Guterres mendesak negara-negara anggota untuk segera membayar iuran rutin mereka.
Guterres telah mengirim surat kepada negara-negara anggota terkait dengan kesulitan keuangan yang dialami oleh organisasi internasional tersebut. Guterres mengutarakan bahwa anggaran inti PBB mengalami defisit sebesar $ 139 juta pada tahun ini dan merupakan kesulitan keuangan terparah dalam sejarah organisasi tersebut.
“Suatu organisasi seperti kita seharusnya tidak harus menderita berkali-kali dengan kebangkrutan. Tetapi tentunya, rasa sakit yang lebih besar dirasakan oleh orang-orang yang kita layani ketika kita tidak dapat menjawab panggilan mereka untuk meminta bantuan karena kita sendiri sedang kekurangan dana,” tulis Guterres, seperti dilansir dari Reuters, Jumat, (27/7/2018).
Menurut laporan PBB, hanya 112 negara anggota dari 193 negara sejauh ini yang telah membayar iuran rutin mereka. Amerika Serikat dilaporkan menangguhkan pembayaran iuran mereka karena keputusan Trump yang mengancam akan menghentikan pembayaran ke badan internasional tersebut.
“Kita prihatin dengan situasi ini. Kita kehabisan uang lebih cepat dan telah memasuki batas merah,” ujar Guterres.
Berdasarkan peraturan PBB, jika suatu negara menunggak dalam jumlah yang sama dengan atau melebihi kontribusi yang diberikan untuk dua tahun sebelumnya, negara tersebut akan kehilangan suara Majelis Umum kecuali negara tersebut dapat menunjukkan ketidakmampuannya untuk membayar.
Saat ini Komoro, Guinea Bissau, Sao Tome dan Principe dan Somalia yang diizinkan untuk tidak membayar iuran rutin karena kesulitan keuangan di negara-negara tersebut. (DH/MTD)
Sumber : Reuters | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018) – Moslemtoday.com