
Moslemtoday.com : Dalam sidang Dewan Keamanan PBB di New York, Ahad kemarin (25/9/2016), Para diplomat dari negara-negara Barat kompak menuduh Rusia sebagai penjahat perang di Aleppo, Suriah. Demikian dilansir dari The Guardian.
Kemarahan Barat itu disampaikan Duta Besar Inggris untuk PBB; Matthew Rycroft, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB; Samantha Power dan Duta Besar Prancis untuk PBB; Francois Delattre. Sebagai puncak kemarahan, para diplomat Barat melakukan aksi walk-out meninggalkan Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin.
Ketiga diplomat Barat menuduh Rusia mendukung aksi ofensif militer Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad. Rycroft mengatakan sulit untuk menyangkal bahwa keduanya, rezim Suriah dan sekutunya Rusia, sedang melakukan kejahatan perang.
”Setelah lima tahun konflik, Anda mungkin berpikir bahwa rezim telah mengisinya dengan kebiadaban, yang haus darah terhadap rakyatnya sendiri,” kata Rycroft.
”Akhir pekan ini, rezim (Suriah) dan Rusia terjun lebih dalam dan melepaskan neraka baru di Aleppo,” lanjut dia.
Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin mengatakan; “Membawa perdamaian hampir merupakan tugas yang mustahil sekarang”. Alasannya, pemberontak Suriah telah menyabotase perjanjian gencatan senjata dengan menopang pasukannya.
Churkin menuduh balik koalisi Barat sudah gagal untuk memisahkan antara pasukan oposisi moderat dengan kelompok teroris termasuk kelompok Front Fatah Sham, sebuah kelompok sayap al-Qaida.
Diplomat Rusia ini bersikeras bahwa Moskow masih menginginkan gencatan senjata bersama melalui negosiasi baru di antara pihak yang bertikai di Suriah.
Utusan Khusus PBB di Suriah, Staffan de Mistura, mengatakan sedikitnya 213 warga sipil telah tewas sejak serangan dimulai di Aleppo. Sedangkan para pekerja kemanusiaan di lapangan melaporkan bahwa sekitar setengah dari korban jiwa adalah anak-anak.
“Kita telah melihat situasi di Aleppo mencapai puncak horor baru,” katanya di hadapan Dewan Keamanan PBB.
Sementara itu, Duta Besar AS untuk PBB; Samantha Power mengatakan Rusia menyampaikan kebohongan yang nyata tentang perilakunya di Suriah.
“Bukannya perdamaian, Rusia dan Assad malah membuat perang. Bukannya memberi bantuan untuk menyelamatkan warga Suriah, Rusia dan Assad justru mengebom rumah sakit dan bantuan darurat,” tuding Power.
[…] Sumber : Moslemtoday.com […]
[…] Moslemtoday.com : Moskow mengaku geram dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Borish Johnson soal Suriah. Johnson mengatakan, Rusia adalah penyebab semakin kacaunya konflik yang terjadi di Suriah. (Baca juga : Sidang DK PBB, Negara Barat Kompak Sebut Rusia sebagai Penjahat Perang di Suriah) […]