Moslemtoday.com : Turki mengecam keras Austria atas keputusannya yang menutup tujuh masjid dan mengusir 40 imam yang dikirim oleh Turki ke Austria.
Jumat kemarin, Kanselir Austria, Sebastian Kurz mengumumkan negaranya menutup tujuh masjid dan mendeportasi puluhan imam dengan tuduhan mengajarkan ekstremisme dan radikalisme di Austria.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk keras langkah Austria tersebut.
“Kami mengutuk keras Austria, terutama Kanselir Kurz yang menutup tujuh masjid dan tidak memberikan izin tinggal kepada para da’i yang dikirim oleh Turki ke Austria,” seperti dikutip dari Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, Sabtu, (9/6/2018).
“Sikap ideologis pemerintah Austria bertentangan dengan norma hukum universal, kebijakan kohesi sosial, hukum minoritas dan moralitas hidup bersama. Normalisasi dan pelarangan Islamophobia dan rasisme harus ditolak dengan tegas,” tambah pernyataan tersebut.
Pernyataan itu juga mengatakan langkah Austria berkontribusi pada munculnya Islamofobia dan Rasisme di Eropa.
Kementerian Luar Negeri Turki menambahkan bahwa keputusan tersebut juga mempengaruhi upaya berkelanjutan untuk menormalkan hubungan antara Turki dan Austria yang telah bersitegang karena Austria menolak Turki bergabung dengan Uni Eropa.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan keputusan kontroversial Austria menunjukkan bahwa Eropa telah mengkampanyekan rasisme dan Islamofobia. Cavusoglu menegaskan rasisme dan Islamofobia akan menyeret Eropa ke tepi jurang.
Cavusoglu bersumpah untuk melawan ketidakadilan dan membela hak-hak ekspatriat Turki.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Turki Bekir Bozdag menyebut langkah Austria itu “tidak dapat diterima”. Bozdag menggambarkan keputusan itu sebagai penghancuran kebebasan beragama di Eropa dan pelanggaran Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia. (DH/MTD)
Sumber : Anadolu Agency | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018) – Moslemtoday.com