Moslemtoday.com : Turki mengecam Presiden Perancis Emmanuel Macron atas dukungannya pada majalah Prancis “Le Point” yang menyebut Presiden Erdogan sebagai “Sang Diktator”.
Cover depan majalah tersebut menampilkan foto presiden Erdogan dengan tulisan kata-kata : “Sang Diktator, seberapa jauh Erdogan akan berkuasa?”
Le Point mengatakan bahwa pihaknya telah mengalami pelecehan dan intimidasi dari para pendukung Erdogan setelah terbitnya majalah tersebut. Macron kemudian mengecam aksi tersebut dan mengatakan bahwa aksi semacam itu sama sekali tidak bisa diterima.
“Anda tidak bisa menghargai kebebasan pers, itu adalah kediktatoran,” ungkap Macron memberi dukungan kepada Le Point, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu, (30/5/2018).
Menanggapi komentar Macron tersebut, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa para pendukung Erdogan di Prancis yang berusaha membongkar dan menutup iklan majalah tersebut di pasaran sedang mengungkapkan kebebasan berekspresi mereka sendiri.
FRANCE |
Erdogan supporters take down billboard poster of the front page cover of @LePoint that depicts Turkish president as dictator and replace it with presidential campaign photo. pic.twitter.com/EaPWfHpq5Y
— Vocal Europe (@thevocaleurope) May 26, 2018
“Demokrasi tidak hanya terbatas pada menerima penghinaan, kutukan dan kebohongan oleh satu sisi tetapi juga dengan mempertimbangkan sudut pandang dan kepekaan yang lain,” ungkap Cavusoglu.
“Apa yang melampaui itu adalah kemunafikan. Dan itu adalah tanggapan bahwa komunitas Turki di Perancis telah menyatakan reaksi sipil dan demokratisnya,” tambah Cavusoglu. (DH/MTD)
Sumber : Al Jazeera | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018) – Moslemtoday.com

Klik : WA Grup & Telegram Channel
