Moslemtoday.com : Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa negaranya tidak akan mengikuti perintah Amerika Serikat untuk memutus hubungan dagang dengan Iran.
AS telah menyerukan kepada negara-negara sekutunya untuk menghentikan semua impor minyak dengan Iran setelah pemberlakukan kembali sanksi ekonomi terhadap Iran pasca keluarnya AS dari kesepakatan nuklir JCPOA.
“Jika keputusan Amerika Serikat ditujukan untuk perdamaian dan stabilitas, maka kami akan mendukungnya, tetapi kami tidak harus mengikuti setiap keputusan. Menjadi sekutu tidak berarti mengikuti setiap kata keputusan demi kata,” ungkap Cavusoglu, seperti dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu, (30/6/2018).
“Iran adalah tetangga yang baik bagi kami dan kami memiliki hubungan ekonomi. Kami tidak akan memutus hubungan dagang dengan Iran oleh karena perintah dari negara-negara lain,” tambah Cavusoglu.
Turki, sekutu NATO AS, bergantung pada impor minyak untuk hampir semua kebutuhan energinya. Dalam empat bulan pertama tahun ini, Turki membeli 3,077 juta ton minyak mentah dari Iran, hampir 55 persen dari total pasokan minyak mentahnya.
Presiden Erdogan pada tahun lalu mengatakan Turki akan meningkatkan volume perdagangan tahunannya dengan Iran menjadi $ 30 miliar dari $ 10 miliar. (DH/MTD)
Sumber : Middle East Monitor | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2018) – Moslemtoday.com