Moslemtoday.com : Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi pembicara di acara Pertemuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Trisaksti, Jumat (11/11/2016).
Dalam kesempatan tersebut, Gatot mengaku langsung mengiyakan saat dirinya diundang untuk menjadi pembicara dalam acara tersebut. “Suatu kehormatan bagi saya bisa hadir di acara ini. Bersama adik-adik kita dari BEM se-Indonesia,” ungkapnya.
Di hadapan ratusan mahasiswa dan 80 Ketua BEM se-Indonesia, Jenderal Gatot menyampaikan rasa kekhawatirannya tentang ancaman yang sedang dan akan dihadapi bangsa Indonesia.
Menghadapi ancaman nyata yang sudah merasuk ke sendi kehidupan berbangsa, bernegara bahkan kehidupan berkeluarga maka bangsa Indonesia harus memahami kembali jatidirinya sebagai bangsa patriot, bergotong royong untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Inilah akar budaya yang harus sama-sama kita lestarikan, karena tantangan kedepan semakin sulit,” ujar Gatot.
Persaingan yang sangat ketat itu disebutnya menyebabkan banyak negara ingin bekerja sama dengan Indonesia. Menurut Gatot, hal tersebut justru harus diantisipasi karena banyak negara yang ingin memanfaatkan Indonesia untuk mendapatkan keuntungan.
“Jadi saya datang ke Singapura dan Australia baik-baik tapi ujung-ujungnya diminta perjanjian-perjanjian yang ada maksudnya. Contohnya dengan Australia, katanya kita siap bantu ya tapi nanti semau-maunya, nah ini membuktikan persaingan ketat,” ucap dia.
“Krisis pangan, kekurangan obat-obatan menyebabkan 38 ribu warga Venezuela menyeberang ke Kolumbia. Warga Syria tahun 2015 bermigrasi lebih dari 4 juta orang karena konflik, dan tahun 2020 akan ada pengungsian besar-besaran akan bermigrasi dari Afrika sub-sahara yang terkena penggurunan ke Afrika Utara dan Eropa berdasarkan penelitian,” terang Gatot.
“Ini perlu saya sampaikan bahwa negara kita juga akan menghadapi ancaman,”pungkas Jenderal. (DH)
Video Dokumentasi :