Washington, 30 September 2025 — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut nama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat mengumumkan proposal perdamaian yang diklaim sebagai terobosan besar untuk mengakhiri perang di Gaza. Dalam pidato resminya di Gedung Putih, Trump menegaskan bahwa dukungan negara-negara Arab dan Muslim menjadi kunci dalam merumuskan kesepakatan tersebut.
Trump secara khusus menyampaikan apresiasi kepada para pemimpin dunia yang mendukung inisiatif ini, termasuk Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Yordania, Turki, Mesir, serta Indonesia. “Presiden Indonesia, seseorang yang merupakan pemimpin luar biasa. Prabowo, dia adalah pemimpin yang luar biasa dan dihormati semua orang. Ia hadir bersama kami di ruangan itu,” ujar Trump dalam pidatonya, Selasa (30/9).
Menurut Trump, proposal yang ia umumkan bukan sekadar simbol politik, melainkan hasil dari konsultasi intensif dengan berbagai negara di Timur Tengah, para tetangga Israel, hingga sekutu di Eropa. Ia menegaskan, kesepakatan ini melibatkan banyak pihak yang selama puluhan tahun berupaya mencari jalan keluar dari konflik berkepanjangan di kawasan. “Ini lebih dari yang diharapkan siapa pun. Banyak pemimpin dunia mengatakan kepada saya, ini adalah hal paling luar biasa yang pernah mereka dengar,” tambahnya.
Trump juga menyebut bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyetujui rencana perdamaian tersebut. Proposal ini mencakup gencatan senjata, pembebasan sandera yang ditahan Hamas, pertukaran tahanan Palestina di Israel, penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza, pelucutan senjata Hamas, serta pembentukan pemerintahan transisi yang dipimpin badan internasional.
“Saya ingin berterima kasih kepada Perdana Menteri Netanyahu atas persetujuan rencana ini dan keyakinannya bahwa jika kita bekerja sama, kita bisa mengakhiri kematian dan kehancuran selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad, serta memulai babak baru keamanan, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan,” kata Trump dikutip Reuters.
Kunjungan Netanyahu ke Gedung Putih kali ini merupakan yang keempat sejak Trump kembali menjabat pada Januari lalu. Upaya diplomasi tersebut dilakukan di tengah dinamika politik internasional, setelah sejumlah negara Barat pekan lalu resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka, langkah yang ditentang oleh Washington dan Tel Aviv.
Inisiatif perdamaian Gaza ini menandai langkah diplomasi paling serius Trump sejak kampanye pilpres 2024, di mana ia berjanji akan segera mengakhiri konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun. *