Moslemtoday.com : Aksi protes rakyat Iran telah memasuki hari ketiga dimana mereka menuntut kepemimpinan Rezim Iran untuk mengundurkan diri setelah Teheran mengakui kesalahan telah menembak jatuh pesawat penumpang Ukraina yang menewaskan 176 orang, dimana sebagian besar korban adalah warga negara Iran.
Para pengunjuk rasa mengecam Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan meneriakinya sebagai ulama tersesat. Di saat yang sama polisi anti huru hara dikerahkan untuk menghadapi mereka.
“Mereka menembakkan gas air mata pada orang-orang di Azadi Square. Kematian bagi para diktator, ulama tersesat!,” teriak para pengunjuk rasa di kota Isfahan dan di Teheran, seperti dilansir dari Al Jazeera, Selasa, (14/1/2020).
Gambar-gambar dari dua hari protes sebelumnya menunjukkan orang-orang yang terluka dibawa dan banyaknya genangan darah di jalanan. Suara tembakan dapat terdengar, meskipun polisi membantah melepaskan tembakan.
Orang-orang batuk-batuk dan terbata-bata ketika mencoba melarikan diri dari asap.
Kemarahan publik Iran, bergemuruh selama tiga hari terakhir karena Iran pada awalnya terus berulang kali membantah telah menembak jatuh pesawat itu yang pada akhirnya diakui oleh Iran sendiri. (DH/MTD)
Tehran, Anti-Government protests continue in major cities across #iran
“We don’t want an Islamic regime” pic.twitter.com/IpX1uUVHHl— Saghar Erica Kasraie (@SagharKasraie) January 12, 2020
Sumber : Al Jazeera | Redaktur : Hermanto Deli