Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Kibarkan Bendera Palestina di Depan Ka'bah, Kenapa Dilarang?


Moslemtoday.com : 
Beredar sebuah video seorang perempuan mengibarkan bendera Palestina di depan Ka'bah. Aksi tersebut kemudian dihentikan oleh petugas keamanan. Bendera diambil dan ibu-ibu yang mengibarkannya dibawa oleh petugas. 

Sontak hal tersebut menjadi perbincangan publik. Banyak kalimat miring dituduhkan kepada polisi yang mengamankan aksi tersebut, juga termasuk kepada Kerajaan Arab Saudi. 

Sebenarnya, bagaimana duduk persoalannya? 

Sejak lama ada aturan yang ditetapkan oleh pemerintah Saudi, bahwa mengibarkan bendera atau spanduk berupa simbol kelompok, organisasi, partai, dan yang semisalnya, adalah terlarang dilakukan di tempat-tempat suci. 

Selain dari alasan ketertiban, hal tersebut agar tempat suci yang sakral tidak digunakan untuk kepentingan kelompok tertentu. 

Haramain betul-betul murni digunakan untuk ibadah, bukan untuk kampanye, iklan, atau propaganda kepada golongan tertentu. 

Termasuk spanduk travel umrah dan KBIH pun terlarang untuk dibentangkan di area Ka'bah.

Bayangkan jika hal tersebut tidak dilarang. Setiap kelompok akan bebas melakukan aksi di area Ka'bah. Tentu akan menyebabkan kegaduhan yang akan mengurangi kekhusyukan jamaah dalam beribadah. 

Pernah ada jamaah umrah asal Indonesia yang kena masalah seperti ini. Dia foto di dalam Masjidil Haram sambil menenteng wayang. Petugas langsung sigap mengamankannya. 

Ada juga orang kita yang bawa spanduk bergambar Caleg dari partai kontenstan Pemilu. Langsung diamankan juga. 

Jadi, mengibarkan bendera apapun di area Masjidil Haram, itu tidak dibolehkan bahkan bisa kena masalah hukum jika itu dilakukan, karena melanggar undang-undang yang berlaku di Saudi. 

Tapi kan ini Palestina.. Saudara kita sedang menderita, kenapa tidak boleh mengibarkan benderanya? 

Iya betul. Saudara kita di Palestina sedang menderita dan sangat butuh bantuan. 

Masyarakat Saudi sangat peduli terhadap penderitaan rakyat Palestina. Uang yang dikirim untuk membantu mereka sangat banyak jumlahnya. 

Akhir tahun 2023 lalu pemerintah saudi menggalang dana untuk rakyat Palestina. Raja Salman menggelontorkan dari kantongnya sendiri sebesar 30 juta riyal atau senilai Rp.126 milyar. Sedangkan Pangeran Muhammad bin Salman ikut menyumbang 20 juta riyal atau senilai Rp. 84 milyar. 

Penggalangan dana yang dicontohkan oleh 2 pemimpin ini diikuti oleh rakyatnya, yang pada akhir 2023 lalu telah terkumpul lebih dari 391 juta riyal. 

Saudi juga menginisiasi KTT OKI di Riyadh untuk menghentikan genosida di Palestina. Indonesia 2 kali datang menghadiri acara tersebut. Pertama mengutus Menteri Retno, kedua langsung dihadiri Presiden Jokowi. 

Upaya yang Saudi lakukan untuk palestina, sama seperti yang dilakukan oleh negara-negara anggota OKI lainnya, yaitu melalui jalur diplomasi dan bantuan kemanusiaan. 

Dalam hal ini, dapat dipahami bahwa Saudi punya kepedulian dan perhatian besar terhadap rakyat Palestina. 

Jika kita berbaik sangka, upaya pengamanan terhadap wanita pengibar bendera Palestina itu bukanlah sebuah penghalangan untuk membantu saudara-sauadara yang tertindas. 

Pengambilan dan pengamanan bendera Palestina dilakukan murni untuk ketertiban dan kekhusyukan jamaah umrah yang sedang beribadah di tanah suci. 

Sumber : Ustadz Budi Marta Saudin | Indonesian Islamic News Agency (IINA)

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Moslemtoday.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Moslemtoday.com | All Right Reserved