Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Wajib Militer ala Dedi Mulyadi Diperluas, Anak-Anak "Gemulai" Tunggu Giliran: Biar Tegap!

Bandung – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menjadi sorotan publik usai memperluas program pendidikan militer yang sebelumnya ditujukan bagi pelajar SMP dan SMA yang dianggap “nakal” dan bermasalah. Kini, ia menyatakan tengah menyiapkan rencana pembinaan serupa bagi anak-anak yang disebutnya sebagai “gemulai”, merespons aspirasi masyarakat yang menginginkan pembentukan karakter lebih tegas bagi kelompok tersebut.

“Jadi nanti bukan hanya kenakalan remaja saja yang saya tangani, tetapi kenakalan dewasa juga,” ujar Dedi Mulyadi, Minggu (4/5/2025).

Program ini, yang telah dimulai sejak Jumat (2/5/2025), menyasar pelajar yang terindikasi terlibat pergaulan bebas, tindak kriminal ringan (tipiring), hingga aksi tawuran. Dedi menyebut bahwa peserta program dipilih berdasarkan kesepakatan antara pihak sekolah dan orang tua, dengan pelaksanaan pelatihan yang berlangsung selama enam bulan.

Dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah menggandeng pihak TNI dan Polri guna memberikan pendidikan karakter dan disiplin militer. Hingga kini, telah disediakan 30 hingga 40 barak khusus yang menampung siswa selama mengikuti program.

Rencana perluasan program kepada anak-anak “gemulai” mencuat dari berbagai komentar warganet yang disampaikan melalui media sosial. Banyak masyarakat menyarankan agar kelompok tersebut juga mendapat pelatihan fisik agar lebih tegas dan berkarakter.

“Memang ada tuh komentar di media sosial ‘Pak Gubernur, anak-anak yang gemulai suruh pendidikan militer biar tegap’. Ya nanti boleh,” kata Dedi menanggapi aspirasi tersebut.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah optimalisasi program bagi pelajar yang dinilai mengganggu ketertiban dan terlibat tindakan kriminal. Ia juga menyoroti bahwa tindak pidana ringan yang dilakukan sebagian anak justru berpotensi meningkat kejahatannya jika tidak segera ditangani.

“Kita satu-satu dulu. Yang penting ini kan fokus dulu deh, yang bikin resah. Kriminalnya sudah pembunuhan,” tambahnya.

Dedi juga menjelaskan bahwa program ini memiliki dasar legal berupa surat pernyataan dari orang tua peserta. “Kalau bicara payung hukum, kan yang menyerahkan orang tuanya. Dalam bentuk surat keterangan bermaterai,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia melaporkan bahwa mayoritas peserta merasa senang mengikuti pelatihan ini. Fasilitas yang memadai seperti gizi, olahraga, dan sistem pembelajaran yang tetap berjalan membuat siswa merasa nyaman. “Mereka sangat happy saya lihat hari ini,” ungkap Dedi.

Program pendidikan militer ini akan terus dievaluasi dalam satu bulan ke depan, sebelum diperluas kepada kelompok-kelompok lainnya, termasuk anak-anak yang “gemulai” sebagaimana usulan dari masyarakat. (DL/GPT)

Baca Juga

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Moslemtoday.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel
Copyright © 2024 - Moslemtoday.com | All Right Reserved