Jakarta – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan pesan moral dan sosial yang kuat dalam khotbah salat Iduladha 1446 Hijriah di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (6/6/2025). Dalam khotbahnya, Anies mengingatkan bahwa ketidakadilan merupakan penyebab utama runtuhnya peradaban, sebagaimana diungkapkan oleh cendekiawan Muslim ternama abad ke-14, Ibnu Khaldun.
“Ibnu Khaldun, dalam kitab Muqaddimah, menulis bahwa ketidakadilan akan menghancurkan peradaban,” kata Anies. “Ia mengamati bagaimana dinasti-dinasti besar runtuh bukan karena serangan dari luar, tetapi karena ketimpangan internal yang tidak teratasi.”
Anies menekankan bahwa pelajaran dari sejarah ini seharusnya menjadi refleksi bagi para pemimpin kota dalam membangun peradaban yang adil dan berkelanjutan. Ia mengajak semua pihak, khususnya pengelola kota, untuk bekerja secara konkret dalam menciptakan keadilan sosial di tengah masyarakat.
Menurut Anies, membangun kota yang berkeadilan bukanlah utopia, melainkan sesuatu yang dapat diwujudkan jika ada kemauan politik dan tindakan nyata. Ia mencontohkan pentingnya akses setara terhadap pendidikan dan layanan kesehatan bagi seluruh warga, tanpa memandang latar belakang ekonomi dan lokasi tempat tinggal.
Selain itu, Anies mendorong penataan ruang kota yang inklusif dan ramah bagi semua pengguna, baik pengendara, pejalan kaki, pesepeda, maupun pengguna transportasi umum. Ia juga menekankan pentingnya pembangunan ruang-ruang publik sebagai wadah interaksi warga lintas latar belakang.
Dalam aspek ekonomi, Anies menyoroti perlunya keberpihakan kepada pelaku usaha kecil dan sektor informal. “Keadilan ekonomi bisa diwujudkan dengan memberdayakan UMKM, pedagang kaki lima, ojek online, dan pekerja informal lainnya,” ujarnya. Menurutnya, pembangunan kota yang berkeadilan adalah ketika “yang kecil dibesarkan tanpa mengecilkan yang besar.”
Menutup khotbahnya, Anies mengajak seluruh jemaah untuk mendoakan para pemimpin kota agar mampu menghadirkan keadilan dan mempermudah urusan warganya. “Ini semua hanya mungkin terwujud bila pemimpin kota dan warganya berjalan seiring,” pungkasnya. (DL/GPT)
.jpeg)
