Solo - Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi), resmi melaporkan lima orang ke Polda Metro Jaya terkait tudingan ijazah palsu yang dialamatkan kepadanya. Dalam pernyataannya, Jokowi menegaskan bahwa laporan tersebut dilayangkan karena tindakan para terlapor dinilai telah melampaui batas kritik dan masuk ke ranah penghinaan pribadi.
Ditemui di kediaman pribadinya di Sumber, Banjarsari, Solo, pada Senin (5/5/2025), Jokowi menekankan bahwa yang dilaporkannya bukanlah pihak yang tengah melakukan penelitian, melainkan mereka yang telah menghina dan merendahkan dirinya secara terang-terangan.
"Iya, ini kan bukan objek penelitian. Kan sudah menghina saya sehina-hinanya, sudah menuduh ijazah itu ijazah palsu, sudah merendahkan saya serendah-rendahnya," ujar Jokowi, dikutip dari detikJateng.
Atas dasar itu, Jokowi menantang para terlapor untuk membuktikan tuduhan mereka melalui proses hukum yang berlaku. Ia menyerahkan sepenuhnya penanganan perkara ini kepada mekanisme peradilan.
"Ya nanti dibuktikan lewat proses hukum. Nanti akan kita lihat di proses di pengadilan seperti apa," tambahnya.
Sebelumnya, kuasa hukum Jokowi, Yakub Hasibuan, menyampaikan bahwa laporan telah diajukan ke Polda Metro Jaya pada Rabu (30/4/2025). Dalam keterangannya, Yakub menyebut terdapat 24 video yang menjadi objek pelaporan dan diduga melibatkan lima orang berinisial RS, ES, RS, T, dan K.
"Ada 24 video, 24 objek yang sudah Pak Jokowi laporkan juga, yaitu diduga dilakukan oleh beberapa pihak. Mungkin inisialnya kalau boleh disampaikan ada RS, RS, ES, T, dan inisial K," ujar Yakub di Polda Metro Jaya.
Salah satu dari lima orang yang dilaporkan diketahui adalah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, yang selama ini dikenal vokal dalam mengkritik keabsahan ijazah Presiden Jokowi. (DL/GPT)
.jpeg)
