Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Mendikdasmen: AI Bikin Orang Culas, Bukan Cerdas

Semarang – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti mengimbau masyarakat agar bijak dan berhati-hati dalam menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, alih-alih membuat manusia menjadi lebih cerdas, penggunaan AI justru memicu perilaku tidak etis dan kecenderungan narsistik di kalangan penggunanya.

Dalam pernyataannya saat menghadiri sebuah acara di Semarang pada Ahad (8/6/2025), Prof. Mu’ti menyoroti gejala penyalahgunaan AI yang mengedepankan aspek viralisme dan popularitas semata. “Penggunaan teknologi AI tidak membuat manusia menjadi cerdas tapi menjadi orang menjadi culas,” ujarnya tegas.

Ia menjelaskan bahwa “keculasan” yang dimaksud adalah saat seseorang menggunakan AI untuk kepentingan sensasional, demi menjadi viral di media sosial tanpa mempertimbangkan etika dan tanggung jawab. Hal ini, menurutnya, berpotensi menumbuhkan perilaku narsistik yang tidak sehat.

“Karena dalam teknologi AI orang menjadi viral, yang penting viral, penting narsis. Dan ada penyakit yang namanya Narsisme,” tambahnya.

Prof. Mu’ti juga mengungkapkan bahwa sejumlah jurnal akademik telah menyoroti tren negatif dalam pemanfaatan AI, termasuk munculnya fenomena yang disebut “no viral no justice.” Fenomena ini menunjukkan bahwa suatu isu baru akan ditindaklanjuti apabila telah viral di media sosial, bukan berdasarkan urgensi atau nilai keadilannya.

“Jadi artinya apabila postingan medsos tidak viral maka tidak akan dilakukan tindakan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti keberadaan Indonesia Digital Sociality Index yang digunakan untuk mengukur tingkat keterlibatan masyarakat dalam penggunaan teknologi digital. Namun, menurutnya, indeks tersebut juga menunjukkan bahwa Indonesia tengah menghadapi persoalan serius dalam hal visibilitas digital yang justru memicu bentuk baru dari kebiadaban di dunia maya.

“Maka fenomena berikutnya disebut digital sociality index. Kita mengalami masalah digital visibility ini karena yang terjadi adalah kebiadaban digital,” pungkasnya.

Dengan maraknya penyalahgunaan AI, Prof. Mu’ti mengajak semua pihak, terutama generasi muda dan para pendidik, untuk tidak terlena oleh teknologi. Ia menegaskan pentingnya penguatan karakter dan nilai-nilai etika dalam memanfaatkan perkembangan digital secara bertanggung jawab.

Baca Juga

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Moslemtoday.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Moslemtoday.com | All Right Reserved