Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Reaksi Para Pemimpin Dunia Atas Serangan AS Terhadap 3 Situs Nuklir Iran

Serangan terbaru AS terhadap fasilitas nuklir Iran menuai kecaman luas dari para pemimpin dunia. Tiga situs nuklir Iran di Fordow, Isfahan, dan Natanz.

TEHERAN, 23 Juni 2025 — Dunia internasional diguncang oleh serangan udara Amerika Serikat yang menghantam tiga situs nuklir Iran di Fordow, Isfahan, dan Natanz pada Sabtu malam waktu setempat. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa serangan tersebut berhasil “menghancurkan” fasilitas pengayaan nuklir Iran, dan memperingatkan akan adanya serangan lanjutan jika Teheran tidak memilih jalan damai.

Langkah militer ini dilakukan lebih dari sepekan setelah Israel melancarkan kampanye militer terhadap Iran, yang dibalas dengan serangan rudal dan menyebabkan ratusan korban di kedua pihak. Aksi sepihak AS memicu gelombang kecaman dari berbagai negara, organisasi internasional, dan kelompok regional, sementara sekutu-sekutu Washington menunjukkan dukungan hati-hati.

Iran: "Pelanggaran Berat Hukum Internasional"

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menuduh Amerika Serikat melanggar Piagam PBB, hukum internasional, dan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Ia menyebut serangan itu sebagai tindakan “kriminal dan tidak sah” serta memperingatkan bahwa Iran “menyimpan semua opsi” untuk mempertahankan kedaulatannya.

Israel: Dukungan Penuh untuk Trump

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji langkah AS dan menyebutnya sebagai “keputusan berani” yang akan mengubah sejarah. Israel, yang sebelumnya memulai eskalasi dengan Iran, menyambut baik dukungan militer AS dalam menghadapi ancaman dari Teheran.

PBB: "Ancaman Langsung terhadap Perdamaian Dunia"

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengungkapkan keprihatinan mendalam dan menyebut serangan AS sebagai “eskalasi berbahaya” di kawasan yang sudah sangat rentan. Ia mendesak semua pihak untuk menahan diri dan kembali ke jalur diplomasi.

Reaksi Dunia Islam dan Kelompok Perlawanan

Kelompok Hamas, Hizbullah, dan Houthi dari Yaman mengutuk keras serangan AS, menyebutnya sebagai bentuk agresi yang mendukung kepentingan Israel. Mereka menyatakan solidaritas penuh terhadap Iran dan menegaskan bahwa serangan ini tidak akan melemahkan perlawanan terhadap dominasi AS-Israel di kawasan.

Negara-Negara Teluk: Seruan Menahan Diri

Arab Saudi, Qatar, Oman, dan Irak menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik. Oman, yang selama ini menjadi mediator nuklir, mengecam serangan langsung AS. Irak memperingatkan bahwa aksi ini dapat mengguncang stabilitas kawasan Timur Tengah.

Arab Saudi
Arab Saudi menyatakan “keprihatinan besar” setelah serangan Amerika Serikat, menurut pernyataan kementerian luar negeri di X.

“Kerajaan Arab Saudi mengikuti dengan penuh keprihatinan perkembangan di Republik Islam Iran yang bersaudara, yang ditandai dengan penargetan fasilitas nuklir Iran oleh Amerika Serikat,” tulis kementerian luar negeri Arab Saudi di X.

Kerajaan “menyampaikan perlunya upaya maksimal untuk menahan diri, meredakan ketegangan, dan menghindari eskalasi,” serta menyerukan kepada komunitas internasional untuk meningkatkan upaya dalam situasi yang “sangat sensitif” ini guna mencapai solusi politik untuk mengakhiri krisis.

Qatar
Qatar menyatakan kekhawatiran akan dampak serius setelah serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir di Iran.

Kementerian luar negerinya “memperingatkan bahwa eskalasi berbahaya saat ini di kawasan dapat menyebabkan konsekuensi yang sangat buruk baik di tingkat regional maupun internasional,” bunyi pernyataan tersebut.

“Qatar menyerukan kepada semua pihak untuk bertindak bijak, menahan diri, dan menghindari eskalasi lebih lanjut.”

Oman
Oman, yang menjadi mediator dalam pembicaraan nuklir antara AS dan Iran, mengecam keras serangan-serangan AS.

Negara Teluk itu “menyatakan keprihatinan mendalam, kecaman, dan penolakan atas eskalasi yang terjadi akibat serangan udara langsung yang dilancarkan oleh Amerika Serikat terhadap lokasi-lokasi di Republik Islam Iran,” menurut Kantor Berita Resmi Oman.

Irak
Irak memperingatkan bahwa serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran yang merupakan negara tetangganya mengancam perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

“Eskalasi militer ini merupakan ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan di Timur Tengah serta menimbulkan risiko besar terhadap stabilitas kawasan,” kata juru bicara pemerintah, Basim Alawadi.

Rusia dan Tiongkok: Kecaman Terhadap AS

Rusia menyatakan serangan AS sebagai pelanggaran nyata terhadap kedaulatan negara dan hukum internasional. Dmitry Medvedev bahkan menyebut beberapa negara mungkin siap memasok senjata nuklir kepada Iran sebagai tanggapan. Tiongkok menyerukan penghentian kekerasan dan meminta semua pihak, termasuk Israel, untuk segera melakukan gencatan senjata.

Rusia
Wakil kepala Dewan Keamanan Presiden Vladimir Putin, Dmitry Medvedev, mengatakan bahwa beberapa negara siap menyediakan senjata nuklir bagi Iran. Ia tidak menyebutkan negara mana saja, tetapi menambahkan bahwa serangan AS hanya menyebabkan kerusakan minimal dan tidak akan menghentikan Teheran dalam mengejar senjata nuklir.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pihaknya sangat mengecam serangan AS terhadap Iran.

“Keputusan yang tidak bertanggung jawab untuk meluncurkan serangan rudal dan bom terhadap wilayah negara berdaulat, apa pun alasannya, secara terang-terangan melanggar hukum internasional, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan resolusi Dewan Keamanan PBB,” demikian isi pernyataan kementerian tersebut.

Tiongkok
Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan bahwa mereka “sangat mengecam” serangan AS terhadap situs nuklir Iran, yang “secara serius melanggar tujuan dan prinsip Piagam PBB serta hukum internasional, dan memperburuk ketegangan di Timur Tengah”.

“Tiongkok menyerukan kepada semua pihak yang terlibat konflik, khususnya Israel, untuk segera mencapai gencatan senjata, menjamin keselamatan warga sipil, dan memulai dialog serta negosiasi,” tulis kementerian tersebut di X.

“Tiongkok siap bekerja sama dengan komunitas internasional untuk menggabungkan upaya bersama menegakkan keadilan, serta bekerja untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah,” tambahnya.

Uni Eropa dan Sekutunya: Dorongan Kembali ke Meja Perundingan

Negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Swiss menyuarakan keprihatinan dan mendesak Iran untuk kembali ke meja perundingan. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa program nuklir Iran adalah ancaman serius, namun menekankan pentingnya penyelesaian melalui diplomasi.

Amerika Serikat: Perpecahan Internal

Di dalam negeri, Partai Demokrat mengecam tindakan Presiden Trump yang dinilai sepihak dan tanpa persetujuan Kongres. Hakeem Jeffries menyatakan Trump bertanggung jawab penuh atas potensi dampak buruk dari keputusan militer tersebut.

Sementara itu, kelompok advokasi Muslim CAIR menyebut serangan itu sebagai “tindakan perang yang tidak sah dan dipicu oleh tekanan dari Israel.” Sebaliknya, AIPAC menyambut baik serangan dan mendukung langkah AS dalam membela kepentingannya di kawasan.

Reaksi Global Lainnya

Negara-negara seperti Jepang, Australia, Selandia Baru, Meksiko, Venezuela, Kuba, dan Chile menyerukan penghentian segera konflik dan menekankan pentingnya dialog diplomatik. Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel menyebut serangan itu sebagai eskalasi berbahaya yang “mendorong umat manusia ke dalam krisis yang berpotensi tak dapat diubah.”

Serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran menambah ketegangan dalam konflik yang melibatkan berbagai aktor global. Di tengah meningkatnya risiko perang besar, seruan internasional untuk de-eskalasi dan kembalinya diplomasi menjadi sorotan utama. Namun, dengan situasi yang terus berkembang cepat, nasib stabilitas kawasan dan keamanan global kini berada di ujung tanduk.

Sumber : Al Jazeera | Weblink : https://www.aljazeera.com/news/2025/6/22/everlasting-consequences-world-reacts-to-us-attacks-on-iran

Baca Juga

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Moslemtoday.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Moslemtoday.com | All Right Reserved