Pariaman, Humas -- Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Al Ikhlas Kota Pariaman menggelar temu ramah bersama jemaah, setelah musim haji 1446 Hijriyyah (2025 Masehi). Ahad, 2 Shafar 1447 Hijriyyah (27/07/2025).
Menghadirkan Buya Zulkifli Zakaria (Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Pariaman) bersama Ustadz Abdul Karim, BA., MA. (Alumni Universitas Islam Madinah), kegiatan temu ramah digelar di Masjid Al Ikhlas Koto Mandakek Pariaman (lokasi Sekretariat KBIHU Al Ikhlas), untuk mempererat ukhuwah islamiyah, serta berbagi nasehat, informasi serta motivasi untuk tetap Istiqomah dalam ketaqwaan.
Lebih lanjut pimpinan KBIHU Al Ikhlas Kota Pariaman, H. Ardianalis menuturkan bahwa Temu Ramah dan Bincang Syariah ini sengaja digelar diakhir pekan, guna menambah ilmu dan saling berbagi informasi terkait pelaksanaan ibadah haji maupun umrah. "Khususnya tentang informasi pelaksanaan Ibadah Haji Tahun 1446 Hijriyyah yang telah selesai," ujarnya.
"Kita laksanakan Ba'da Dzuhur diwaktu libur dengan mengharapkan ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ulasnya.
"Kita bersama akan terus memantau peralihan pelaksanaan pengelolaan haji dari Kementerian Agama Republik Indonesia ke Badan Penyelenggara Ibadah Haji (BP Haji) untuk tahun 2026," sambungnya lagi.
"Kita juga berharap pengelolaan haji dan umrah kedepannya lebih sesuai syari'ah serta amanah," harapnya.
Kemudian diantara jemaah haji yang hadir, menyampaikan kisahnya masing-masing ketika menunaikan ibadah haji tahun 1446 Hijriyyah (2025 Masehi).
Menanggapi kisah atau suka duka Jemaah yang hadir, Buya Zulkifli Zakaria dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa balasan untuk haji mabrur adalah surga sembari mengutip Hadits Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam. "Diantara indikator (tanda) seseorang meraih haji yang mabrur adalah semakin taat kepada Allah selepas menunaikan ibadah haji," ulasnya.
Sementara itu, Ustadz Abdul Karim menambahkan bahwa dalam pelaksanaan ibadah haji, memang banyak sekali ikhtilaf para ulama. "Namun selayaknya kita selaku jemaah haji mematuhi aturan dan ketentuan dibawah komando ketua regu, ketua rombongan atau ketua kelompok terbang (kloter) dalam bingkai syariat," jelasnya.
Selanjutnya, Ustadz Abdul Karim berpesan untuk meneruskan nasehat kepada keluarga, maupun kerabat yang akan menunaikan ibadah haji, agar kiranya memperdalam ilmu terkait haji terlebih dahulu sebelum berangkat. "Pengalaman setelah lima kali menjadi petugas haji di tanah suci, masih ada jemaah yang tidak mengikuti arahan pembimbing atau petugas. Hal ini akan berakibat fatal, sehingga menimbulkan mudharat untuk jemaah," pungkasnya.
Selepas kegiatan temu ramah dengan jemaah haji yang hadir, kegiatan dilanjutkan dengan rapat bersama jajaran pengurus KBIHU Al Ikhlas. (Adi)