Moslemtoday.com : Riyadh — Kerajaan Arab Saudi mengecam keras tindakan Israel yang melakukan pelanggaran dan masuk ke wilayah Suriah. Riyadh menyebut langkah tersebut sebagai pelanggaran nyata terhadap kedaulatan Suriah dan hukum internasional.
Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Selasa (26/8/2025), disampaikan bahwa tindakan Israel merupakan kelanjutan dari rangkaian pelanggaran yang dilakukan Tel Aviv di kawasan. “Kerajaan Arab Saudi menegaskan kecaman dan penolakannya terhadap berlanjutnya pelanggaran Israel, invasi ke wilayah Suriah, serta campur tangannya dalam urusan dalam negeri Suriah,” demikian bunyi pernyataan tersebut seperti dilasnir dari Arabnews.
Saudi juga menilai aksi Israel itu melanggar perjanjian pemisahan pasukan yang ditandatangani Suriah dan Israel pada 1974. Insiden ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Provinsi Sweida, Suriah selatan.
Sebelumnya, pemerintah Suriah menuduh Israel mengirimkan sekitar 60 serdadu untuk menguasai sebuah kawasan di sekitar Gunung Hermon. Damaskus menegaskan operasi militer tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan dan ancaman serius bagi keamanan kawasan. “Eskalasi berbahaya ini merupakan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan regional,” tegas Kementerian Luar Negeri Suriah.
Militer Israel, melalui juru bicaranya, membantah operasi berlangsung di wilayah Beit Jinn yang berada dekat perbatasan Lebanon dan kawasan Gunung Hermon. Menurutnya, pasukan hanya melakukan aktivitas operasional rutin di wilayah selatan Suriah. Namun, pihak Suriah menyebut insiden itu terjadi di sebuah bukit strategis dekat Beit Jinn dan melaporkan enam warga Suriah ditangkap oleh pasukan Israel.
Peristiwa ini terjadi di tengah upaya perundingan yang dimediasi Amerika Serikat antara Israel dan Suriah. Damaskus berharap pembicaraan tersebut dapat menghasilkan kesepakatan keamanan yang berpotensi membuka jalan bagi perundingan politik yang lebih luas di masa mendatang.
Sumber : Arabnews | Weblink : https://www.arabnews.com/node/2613053/saudi-arabia