Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Breaking News! Elon Musk Dukung Pemakzulan Donald Trump

Washington, AS — Ketegangan antara Presiden AS Donald Trump dan CEO Tesla Elon Musk, mencapai puncaknya menjelang perayaan Hari Kemerdekaan AS. Musk secara terbuka mendukung usulan pemakzulan Trump dan mendorong agar digantikan oleh Wakil Presiden JD Vance.

Dinamika hubungan antara keduanya memburuk dalam beberapa pekan terakhir, menyusul kritik tajam Musk terhadap rancangan undang-undang andalan pemerintahan Trump bertajuk One Big Beautiful Bill Act. RUU tersebut diperkirakan akan menambah defisit anggaran AS hingga 3 triliun dollar atau setara Rp 48.825 triliun dalam satu dekade ke depan, yang disebut Musk sebagai sebuah “kekejian”.

Pernyataan kontroversial Musk muncul pada Kamis (5/6/2025), saat ia menanggapi unggahan komentator konservatif Ian Miles Cheong di media sosial. Cheong menyebutkan bahwa Trump sebaiknya dimakzulkan dan digantikan oleh JD Vance. Musk menanggapi singkat namun tegas dengan kata “Ya”, mengisyaratkan dukungan penuh terhadap usulan tersebut.

Sikap ini berbanding terbalik dengan pernyataan Musk pada Februari lalu, ketika ia masih menyatakan kekagumannya terhadap Trump. Bahkan, saat itu hubungan keduanya tampak harmonis. Trump sempat menggelar acara perpisahan di Gedung Putih untuk menghormati pengunduran diri Musk dari jabatannya sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), dan menghadiahkan kunci emas simbolis atas jasanya mereformasi birokrasi.

Namun hubungan tersebut memburuk drastis sejak awal Juni, ketika Musk mulai terbuka mengkritik kebijakan fiskal Trump. Dalam pernyataannya pada Selasa (3/6/2025), Musk menyebut RUU andalan Trump sebagai “kekejian” dan mendesak Kongres untuk tidak mengesahkannya.

Trump merespons dengan keras, menyebut Musk “gila” dan “tidak setia”. Tidak tinggal diam, Musk membalas dengan pernyataan tajam: “Tanpa saya, Trump akan kalah dalam pemilu. Demokrat akan menguasai DPR dan Senat akan 51-49. Begitu tidak tahu terima kasih.”

Ketegangan semakin memuncak ketika Presiden Trump mengancam akan mencabut berbagai subsidi pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan milik Musk, termasuk Tesla dan SpaceX. Elon Musk kemudian mengancam akan menarik pesawat luar angkasa miliknya yang selama ini digunakan dalam misi antariksa AS.

Di tengah situasi yang memanas, belum ada pernyataan resmi dari Wakil Presiden JD Vance terkait kemungkinan pemakzulan atau spekulasi dirinya menjadi pengganti Trump. Sementara itu, RUU One Big Beautiful Bill Act masih diupayakan untuk disahkan sebelum 4 Juli 2025.

Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan pengamat politik dan ekonomi, yang menilai bahwa konflik antara Trump dan Musk dapat berdampak serius terhadap stabilitas pemerintahan dan perekonomian AS. (DL/GPT)

Baca Juga

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Moslemtoday.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Moslemtoday.com | All Right Reserved