New York – Prancis secara resmi mengakui Negara Palestina pada sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Senin (22/9/2025). Langkah ini menyusul keputusan serupa dari Inggris, Australia, dan Kanada sehari sebelumnya, yang menandai momentum diplomatik penting dalam mendorong solusi dua negara bagi konflik Israel–Palestina.
Presiden Emmanuel Macron dalam pidatonya menegaskan bahwa pengakuan tersebut menjadi bagian dari upaya untuk menghentikan perang dan membuka jalan menuju perdamaian. “Waktunya telah tiba untuk membebaskan para sandera, menghentikan perang, pembantaian, serta pengungsian massal. Inilah alasan mengapa hari ini, di forum ini, kita harus membuka jalan menuju perdamaian,” ujar Macron.
Ia menambahkan, tanggung jawab untuk menjaga peluang terwujudnya solusi dua negara kini berada di tangan komunitas internasional. “Hari ini saya menyatakan bahwa Prancis mengakui Negara Palestina,” tegas Macron disambut perhatian para delegasi dunia.
Dalam kesempatan itu, Macron juga memaparkan kerangka kerja bagi pembentukan Otoritas Palestina yang diperbarui pasca-perang. Rencana tersebut mencakup pembentukan International Stabilisation Force (ISF) atau Pasukan Stabilisasi Internasional, yang bertugas membantu mempersiapkan Otoritas Palestina mengambil alih pemerintahan di Jalur Gaza.
Dengan bergabungnya Prancis, Inggris, Australia, dan Kanada, kini lebih dari 80 persen anggota PBB atau sekitar 147 dari 193 negara telah mengakui kedaulatan Palestina. Situasi ini semakin meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Israel yang hingga kini melanjutkan agresi militer di Gaza.
Menurut data terbaru, lebih dari 65.300 warga Palestina tewas sejak serangan besar-besaran Israel, sementara sebagian besar wilayah Gaza hancur menjadi puing. Komunitas internasional semakin menyerukan gencatan senjata permanen serta langkah nyata menuju perdamaian berkelanjutan di kawasan tersebut.
Sumber : Al Jazeera | Weblink : https://www.aljazeera.com/news/2025/9/22/france-recognises-palestinian-state-ahead-of-the-unga-meeting